Home
>
News
>
Publication
>
Strategi Mengatur Waktu Saat Trading Kripto
Strategi Mengatur Waktu Saat Trading Kripto
Friday, 15 October 2021

Diperbarui 2024

Popularitas kripto semakin meningkat seiring dengan adanya kebutuhan investor akan jenis aset yang murni digerakkan oleh kekuatan pasar tanpa intervensi pihak tertentu. Sistem yang umum disebut dengan desentralisasi ini berasal dari teknologi blockchain yang mendasari transaksi aset kripto. 

Hal-hal tersebut memang mungkin tidak asing lagi bagi Anda. Maka dari itu, fokus Anda, terutama para pemula dalam dunia aset kripto, pun akan langsung beralih pada poin penting berikutnya tentang kripto: bagaimana dengan peluang profitnya? Bagaimana saya bisa memperoleh profit besar?

Sekilas Tentang Aset Kripto (Crypto)

Layaknya aset lain, ada bermacam-macam cara untuk mendapatkan profit dengan aset kripto. Anda bisa membeli beberapa jenis koin dengan fundamental baik dan tren historis yang terus meningkat, lalu menyimpannya selama beberapa tahun hingga nilainya semakin tinggi.

Tetapi ingat, tren suatu koin tidak selalu terjamin akan terus meningkat. Ada kalanya nilainya turun, tergantung pada situasi pasar—meskipun Anda dapat tetap menyimpan koin tersebut sebagai aset hingga harganya kembali normal.

Di sisi lain, Anda juga bisa memanfaatkan volatilitas pasar kripto yang tinggi dan memperoleh keuntungan sedikit demi sedikit dari pergerakan harga tersebut. Anda dapat menjual atau membeli aset kripto dengan rentang waktu yang sangat pendek.

Dari sini, biasanya akan muncul pertanyaan, “Lalu, kapan saya harus trading? Saya tidak punya waktu 24 jam penuh untuk melihat situasi pasar dan pergerakan harga.”

Waktu Terbaik untuk Trading Kripto (Crypto)

Alokasi Waktu Efektif

Semakin sering Anda melakukan transaksi, semakin tinggi pula risikonya. Maka dari itu, Anda perlu memanfaatkan waktu trading Anda dengan efektif. Dalam pasar kripto memang tidak ada waktu perdagangan tertentu, sebab traders bisa bertransaksi selama 24 jam setiap hari.

Meskipun pasar untuk mata uang digital buka tanpa henti, potensi trading berhasil lebih besar jika bertransaksi saat aktivitas pasar global tinggi. Di luar jam pasar global tersebut, volume perdagangan biasanya lebih ringan, berpotensi mengakibatkan nilai tukar yang lebih lemah dan kesulitan dalam menemukan harga yang tepat untuk transaksi Anda. 

Salah satu cara, terutama bagi day trader, untuk menentukan waktu trading efektif adalah mengikuti sesi-sesi trading pusat keuangan seperti New York, Tokyo, Eropa (London), dan Australia (Sydney). Dengan kata lain, mengikuti sesi trading pasar forex. 

Sesi trading tertentu bisa memberikan peluang yang lebih baik jika aset kripto yang Anda perdagangkan, seperti volume dan volatilitas yang lebih tinggi. Sebagai contoh, jika aset kripto Anda berbasis di China, seperti NEO, maka volume trading akan lebih tinggi pada sesi perdagangan Asia. 

Market Crash

Tren harga turun biasanya menimbulkan kekhawatiran, bahkan kepanikan, bagi para trader. Namun, kondisi ini juga bisa memberikan peluang pembelian yang besar. Trader bisa memperoleh profit di kemudian hari, ketika pasar kripto kembali sehat dan harga meningkat.

Market crash mungkin tampak seperti waktu yang tepat untuk membeli. Secara teori, memang masuk akal untuk mencoba membeli aset saat harganya lebih rendah, lalu menjualnya setelah harganya memuncak. 

Namun, hal ini tidak semudah teorinya. Sebelum ‘shopping spree’, Anda perlu memerhatikan hal-hal fundamental terkait koin yang akan Anda beli. Pastikan kepentingan koin tersebut cukup kuat dalam dunia aset finansial, sehingga nilainya akan meningkat seiring waktu.

Pola Historis Pasar

Kita memang tidak pernah bisa memprediksi dengan akurat kondisi pasar di masa mendatang. Tetapi dengan mengetahui histori pasar kripto, maka trader dapat mengetahui pola pasar kripto dan bergerak berdasarkan pola tersebut. 

Menurut pakar ekonomi Yale University, Yukun Liu dan Aleh Tsyvinski, return aset kripto dapat diprediksi oleh faktor-faktor tertentu. Return aset kripto memiliki eksposur rendah terhadap aset tradisional seperti saham, mata uang, dan komoditas. Dengan kata lain, perilaku aset kripto berbeda dengan kelas aset tradisional.

Perilaku pasar aset kripto justru lebih dipengaruhi oleh prospek fungsi aset kripto itu sendiri seiring dengan masa depan teknologi blockchain; sebagaimana pengaruh nilai kepemilikan logam mulia terhadap harga komoditas tersebut.

Temuan Liu dan Tsyvinski juga memperlihatkan bagaimana return tinggi dari aset kripto juga dibarengi dengan pengambilan risiko yang tinggi. Namun, rasio antara return dan risiko tersebut dapat dikatakan berada pada level normal.

Return aset kripto dapat diprediksi melalui dua faktor: momentum pasar dan investor. Pertama, momentum, yang pada dasarnya berarti bahwa ketika nilai suatu aset meningkat, maka aset tersebut akan cenderung naik lebih tinggi lagi.

Untuk memanfaatkan efek momentum, Liu dan Tsyvinski telah merancang strategi sederhana, dimana seorang investor harus membeli Bitcoin (atau aset kripto lain) jika nilainya meningkat lebih dari 20% pada minggu sebelumnya. Strategi ini menghasilkan pengembalian yang luar biasa dalam penelitian tersebut.

Kedua, faktor perhatian investor terhadap aset kripto. Liu dan Tsyvinski memulai dengan pertanyaan: 

Jika jumlah pencarian ‘cryptocurrency’ di Google atau Twitter sangat tinggi, apakah return akan meningkat? Ternyata benar, return akan meningkat. Mereka juga menemukan bahwa turunnya perhatian investor terhadap aset kripto—seperti turunnya jumlah pencarian ‘Bitcoin hack’—akan berdampak pada return yang negatif.


Baca juga artikel lainnya : 

Syariah

Murabahah

Derivatif

Sharia

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788