Harga emas masih diperdagangkan fluktuatif di areal $1780, dengan pelaku pasar yang cenderung wait-and-see terhadap kondisi pasar emas yang menantikan hasil pertemuan the Fed, walaupun masih diharapkan tidak ada perubahan arah kebijakan hingga terjadi perbaikan ekonomi yang terjaga.
Harga minyak pagi ini terpantau bergerak menguat di kisaran harga IDR per barel, didukung oleh harapan bahwa OPEC+ akan tetap mempertahankan kebijakan pelonggaran produksinya dalam pertemuan Rabu ini. Meski demikian, meningkatnya kekhawatiran akan permintaan bahan bakar akibat melonjaknya kasus infeksi baru Covid-19 membatasi pergerakan harga minyak.
Harga emas terkoreksi tajam pada akhir sesi perdagangan pekan lalu dan setelah menguji zona $1800. Tekanan pada harga emas ini disebabkan oleh para pelaku pasar yang optimis terhadap rilis data ekonomi AS yang positif membuat pasar beralih pada aset lainnya seperti USD.
USDJPY pagi ini turun kembali ke level terendah intraday di dekat 107.800, dengan pasangan kembali menggambarkan mood pasar untuk di satu sisi meninggalkan USDS, dan sementara lari ke Yen memrespon pengumuman darurat nasional ketiganya di Tokyo dan prefektur barat Jepang pada hari Minggu.
Harga minyak hari ini terpantau bergerak tertekan di kisaran harga IDR 889,000 - 903,000 per barel, dibebani oleh melonjaknya kasus Covid-19 yang memicu kekhawatiran diberlakukannya kembali penguncian.
Harga emas mengalami koreksi terbatas di sekitar zona support $1775, dengan tekanannya terbatas oleh isu-isu global seperti stimulus yang digelontorkan AS, naiknya kasus COVID-19 yang kembali mencetak rekor, serta pembelian emas fisik yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral.
Pagi ini, pasangan EURUSD kembali mengambil tawaran untuk menyegarkan kembali puncak intraday ke atas 1.20200. Sementara konsolidasi dalam sentimen pasar tampaknya mendukung pemulihan harga terbaru, pedagang tetap berhati-hati menjelang angka PMI utama dalam Eropa untuk bulan April dan pidato Presiden ECB Christine Lagarde.
Harga minyak pada penutupan pekan pagi ini terpantau menguat dan bergerak di kisaran harga IDR 893,000 - 901,000 per barel, didukung oleh sinyal positif membaiknya situasi ekonomi di AS dan Eropa yang meningkatkan harapan pemulihan permintaan bahan bakar.