Senin, 06 Desember 2021 - USDJPY mengambil tawaran beli untuk menguji level tertinggi harian di sekitar 113.00 setelah turun pada hari sebelumnya mengikuti imbal hasil Treasury AS. Namun, rebound terbaru tetap sulit dipahami di tengah kekhawatiran beragam atas varian COVID Omicron dan obrolan kenaikan suku bunga Fed. Sentimen pasar membaik terpantau dalam mengawali pekan ini karena harapan akan penemuan obat untuk Omicron meningkat. Setelah awalnya menyerang Eropa dan Inggris, jenis ini mempercepat penyebarannya untuk mencapai negara-negara pemimpin utama seperti AS dan China. Perlu dicatat, baru-baru ini tokoh medis AS Anthony Fauci mendukung obat Pfizer agar efektif melawan Omicron sementara dorongan Inggris untuk pengobatan juga membuat pasar tetap berharap. Sementara dari dalam negeri yang perlu dicatat adalah berita yang menunjukkan bahwa Jepang mengajukan rekor anggaran tambahan untuk fiskal 2021 senilai rekor 36 triliun Yen atau senila 320 miliar USD ke parlemen untuk sekali lagi menjawab dampak negatif COVID.

Senin, 06 Desember 2021 - Mengawali pekan pagi ini, harga minyak terpantau terkoreksi menguat didukung oleh sinyal optimis permintaan yang dilihat dari keputusan Aramco. Selain itu, ketidakjelasan arah negosiasi nuklir antara Iran dan kekuatan dunia juga turut mendukung harga minyak. Meski demikian, ancaman dari semakin meluasnya penyebaran varian Omicron menjadi katalis negatif yang membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Senin, 6 Desember 2021 - Harga emas kembali menguat setelah sempat tertekan ke zona $1760. Harga emas yang kembali diperdagangkan di zona $1780 hari ini terpengaruh oleh rilis data sektor tenaga kerja AS yang tidak sesuai dengan harapan pasar.

Jumat, 03 Desember 2021 - USDCAD sedang bergerak untuk menguji zona penting 1.3000 yang diekspektasi akan terus bertindak sebagai patokan hingga beberapa hari mendatang. Di tengah kurangnya arus berita fundamental Kanada yang baru, pedagang USDCAD terutama berfokus pada valuasi Dolar AS dan tajuk dari pasar minyak mentah. Dimulai dengan yang pertama; Dolar AS secara luas netral terhadap rekan-rekan G10 kemarin, meskipun data makro AS dirilis lebih kuat. Klaim pengangguran mingguan awal dan PHK penantang November kemarin keduanya dirilis lebih baik dari yang diharapkan. Rilis tersebut menyusul setelah survei IMP Manufaktur ISM November dan perkiraan perubahan pekerjaan ADP yang kuat. Namun, USD mungkin masih mengabaikan data yang kuat karena secara luas sesuai dengan narasi kekuatan ekonomi/pasar tenaga kerja AS yang sebeumnya diserukan oleh The Fed.

Jumat, 03 Desember 2021 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak tertekan dibebani oleh keputusan OPEC+ untuk tetap menaikkan produksi di tengah potensi melemahnya permintaan yang dipicu oleh ancaman varian Omicron. Selain itu, penerapan aturan perjalanan internasional AS juga turut membebani pergerakan harga minyak lebih lanjut.

Jumat, 3 Desember 2021 - Harga emas bergerak tertekan dan masuki zona $1770 sejak sesi perdagangan semalam, dengan harapan terhadap the Fed semakin tinggi untuk melakukan perubahan suku bunga lebih agresif. Tekanan pada harga emas juga diakselerasi oleh rilis data AS yang cukup baik semalam.

Kamis, 02 Desember 2021 - USDJPY berjuang untuk mempertahankan kenaikan harian pertama sejak awal pekan ini, bergerak di sekitar 113.00 di awal hari ini. Harga tampaknya cenderung mengambil petunjuk dari rebound USD dan lonjakan volatilitas pasar global untuk menggambarkan pergerakan terbaru - terlacak di tengah kekhawatiran beragam atas langkah Fed selanjutnya dan krisis Omicron. Terbaru, kasus Omicron pertama di AS telah mendorong pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memperpanjang aturan mengenakan masker di angkutan umum - memperluas persyaratan bagi para pelancong untuk memakai masker di pesawat terbang, kereta api dan bus dan di bandara dan stasiun kereta api hingga pertengahan Maret.

Kamis, 2 Desember 2021 - Harga emas kembali berkonsolidasi di sekitar zona $1780. Pergerakan harga emas terlihat berfluktuasi jelang rilisnya data penting terkait kondisi sektor ketenaga kerjaan AS. Oleh sejumlah data yang ada pasar juga terlihat bingung apakah nantinya the Fed akan mempercepat proses pengetatan ekonomi.