Home
>
News
>
Publication
>
Apa Itu Black Gold
Apa Itu Black Gold
Wednesday, 01 September 2021

Diupdate 2024

Apa itu Black Gold

“Black Gold” adalah sebutan untuk komoditi minyak mentah (crude oil) yang merupakan bahan bakar fosil yang berasal dari endapan tumbuhan dan hewan selama jutaan tahun lalu. Proses perolehan minyak bumi ini melalui penyulingan yang akan dijadikan sebagai produk turunannya yaitu bensin dan gasolin, minyak mentah termasuk komoditas yang sifatnya ringan atau berat, manis dan asam. Ada jenis produk minyak turunan yang lebih disukai oleh konsumen yaitu light sweet karena prosesnya pengilangan yang lebih singkat sebelum dijual ke pasar. 

Sebagai salah satu sumber energi terpenting di dunia pergerakan harga minyak menarik untuk diperhatikan karena ada potensi keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh trader dan investor agar bisa membaca pergerakan harga. Ada dua alasan utama mengapa minyak mentah menjadi salah satu komoditi favorit para trade, yaitu tingginya permintaan minyak mentah atau crude oil yang digunakan sebagai sumber bahan bakar industri dan transportasi di seluruh dunia setiap harinya kebutuhan tersebut menjadikan minyak mentah sebagai komoditi dengan transaksi perdagangan yang sangat tinggi. 

Alasan kedua adalah adanya pergerakan harga minyak yang fluktuatif, sehingga hal ini memberi peluang para trader untuk meraih profit baik saat harga minyak sedang kuat ataupun melemah. Berikut ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi harga minyak dunia yaitu:

OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) 

Organisasi ini terbentuk pada tahun 1960 di Baghdad, Irak yang berkantor pusat di Wina, Austria. Negara-negara yang bergabung di OPEC yaitu Arab Saudi, Uni emirat Arab, Angola, Aljazair, Venezuela, Irak , Iran, Libya, Qatar, Nigeria, dan Kuwait. Tetapi sebenarnya produksi minyak negara-negara OPEC ini kurang dari 50% total produksi minyak dunia tetapi posisi mereka yang berstatus sebagai kartel memperkuat kedudukannya secara kolektif dibandingkan negara-negara produsen minyak dan OPEC yang bertindak secara terpisah. Alhasil rapat-rapat OPEC dan komentar-komentar yang dikeluarkan oleh para petingginya menjadi faktor yang bisa memicu perubahan harga minyak.

Situasi Negara Produsen Minyak

Faktor yang mempengaruhi harga minyak kedua adalah situasi negara-negara produsen minyak. Berdasarkan data Badan Energi Internasional negara yang tergabung pada OPEC terhitung hanya memiliki 50% total minyak dunia, sedangkan 10 negara produsen minyak terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, Arab Saudi, Rusia, Cina, Kanada, Uni Emirat Arab, Iran, Irak, Brazil dan Kuwait. Dari daftar tersebut yang menjadi anggota OPEC hanya 5 negara dan timur tengah hanya 4 negara.  

Amerika Serikat, Rusia, Kanada, dan Brazil tidak termasuk ke dalam dua kategori tersebut tetapi kondisi negara mereka juga perlu diperhatikan dalam pergerakan harga minyak. Adanya ketegangan geopolitik suhu politik dunia yang memanas juga akan mempengaruhi harga minyak mentah terutama jika terjadi di negara-negara penghasil minyak

Pengolahan Minyak

Faktor lain yang mempengaruhi harga minyak adalah pengolahan minyak pada perusahaan minyak. Hal ini terkait dengan penyimpanan atau inventory dan pengeboran atau oil drilling. Semakin tinggi jumlah inventory semakin besar pula kemungkinan harga minyak dunia akan jatuh. Karena menyebabkan minyak berlebih dan tidak muat di inventory sehingga melimpah ke pasar. Selain itu jika jumlah produksi minyak diturunkan maka menyebabkan harga komoditi tersebut menjadi naik. Contohnya saat OPEC memutuskan untuk membatasi produksi minyak keputusan tersebut mendorong harga minyak menjadi naik cukup signifikan

Permintaan Pasar

Faktor keempat yang mempengaruhi harga minyak adalah jumlah permintaan di pasar global. Mengukur permintaan global memang hal yang tidak mudah namun ada sebuah teori dasar yang bisa diaplikasikan. Dengan makin besarnya sebuah kegiatan industri pada sebuah negara, secara tidak langsung sumber energi yang diperlukan menjadi makin besar dan meningkatkan pergerakan ekonomi dalam bidang minyak bumi. Pertumbuhan ekonomi biasanya diiringi dengan meningkatnya permintaan minyak mentah, sehingga meningkatkan harga minyak dan begitu juga sebaliknya. 

Pergerakan nilai harga minyak mentah dihargai dengan mata uang US Dollar sehingga lonjakan harga minyak mentah dipengaruhi oleh nilai US Dollar yang melemah. Faktor musim dan cuaca suatu negara juga mendorong permintaan minyak. Misalnya suhu udara yang dingin akan membuat penduduk negara bersalju ingin menghangatkan diri sehingga wajar jika kebutuhan bahan bakar minyak di negara bersalju pun meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kebutuhan minyak harganya pun juga semakin meningkat.

Perkembangan Teknologi dan Penemuan Baru

Faktor yang mempengaruhi harga minyak dunia adalah perkembangan teknologi dan penemuan baru contohnya metode fracking untuk mendapatkan minyak Shell juga dapat menurunkan harga minyak. Kondisi sebuah perusahaan juga turut menentukan apakah industri minyak bisa mengalami kebangkrutan atau tidak. Secara umum fluktuasi harga minyak dunia sebagai komoditas ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Selain itu, pasar minyak dunia rentan spekulan dan permainan harga. 

Harga minyak awalnya terbentuk dari pasokan atau supply dan angka permintaan atau demand. Harga minyak mentah ditentukan dengan satuan satu “barel” yang setara dengan 42 galon atau 159 liter. Para produsen minyak mentah tergabung dalam OPEC yang melakukan pertemuan setiap 2 tahun sekali untuk menentukan kuota produksi minyak setiap tahunnya. Tetapi kini harga minyak tidak tergantung pada sikap yang dimiliki OPEC saja tetapi juga Amerika Serikat sebagai eksportir terbesar, kedua disusul oleh Tiongkok dan Rusia. 



(forextradingbursa berjangkakomoditi)

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788