Commodity supercycle became a hot issue at the beginning of 2021. No wonder, because the prices of some key commodities had begun to recover. Find out more on THE SOURCE Issue 20!
Mengutip laporan IPCC, Climate Change 2021, pengaruh manusia menyebabkan pemanasan global yang signifikan dan hal ini akan sangat bergantung pada emisi gas rumah kaca atau emisi karbon. Indonesia sendiri telah berkomitmen mengurangi emisi karbonnya.
Menanggapi urgensi akan tindakan terkait perubahan iklim global, dibutuhkan upaya yang efektif dan berskala besar. Emisi gas rumah kaca atau emisi karbon (sering disebut emisi karbon, sebab kandungan yang dominan adalah karbon dioksida) merupakan salah satu kontributor utama pemanasan global. Produksi emisi karbon tidak dapat dihindari untuk saat ini, sebab banyak sekali aktivitas penting manusia yang mengeluarkan emisi karbon. Namun, dampak dan jumlah produksinya dapat dikurangi, salah satunya melalui perdagangan karbon.
Gas rumah kaca adalah gas yang menyerap dan memancarkan energi radiasi (energi panas) dalam kisaran inframerah termal. Tingginya gas ini di atmosfer akan menyebabkan efek rumah kaca, seperti ilustrasi berikut.
As the world's largest tin exporter, Indonesia has continued to record the highest tin price since early 2021. Find out more about the Indonesian tin market and other leading commodities in THE SOURCE ISSUE 19.
Beberapa waktu terakhir ini, banyak diangkat isu mengenai pajak karbon. Berhubung istilah tersebut menggunakan kata “karbon”, maka dengan mudah kita mengaitkannya dengan karbon sebagai zat pencemar