Home
>
News
>
Publication
>
Ragam Sentimen Dovish Para Pejabat The Fed, Mengangkat Kinerja Poundsterling
Ragam Sentimen Dovish Para Pejabat The Fed, Mengangkat Kinerja Poundsterling
Tuesday, 26 March 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0836

0.03%

GBPUSD

1.2636

0.06%

AUDUSD

0.6538

0.17%

NZDUSD

0.6002

0.10%

USDJPY

151.40

-0.07%

USDCHF

0.8991

-0.08%

USDCAD

1.3584

-0.06%

GOLDUD

2171.35

0.05%

USD/IDR

15790

0.03%

Fokus GBPUSD:

  1. Sentimen dovish The Fed
  2. Data ekonomi Inggris membaik

Selasa, 26 Maret 2024 – Pasangan mata uang Pound naik ke area 1.2630. Penguatan mata uang Poundsterling didukung oleh kinerja mata uang USD yang melemah akibat sentimen dovish seputar sikap Federal Reserve terhadap lintasan suku bunga kedepannya. Dengan sentimen pasar yang condong ke arah The Fed yang akan memulai penurunan suku bunga mulai bulan Juni sehingga menekan kinerja Dolar AS. Tiga pejabat Federal Reserve diberitakan, dengan Bostic dan Cook menganjurkan pendekatan yang hati-hati, menekankan risiko pelonggaran kebijakan sebelum waktunya, sedangkan Goolsbee, meskipun juga berhati-hati, melihat ruang untuk tindakan yang lebih agresif sambil menunggu bukti jelas penurunan inflasi.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, mengatakan dia memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini, dan menambahkan pemotongan suku bunga terlalu cepat bisa lebih mengganggu. Pada saat yang sama, rekannya, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, menganut mayoritas dewan dan mengharapkan tiga pemotongan, meskipun dia mengatakan dia membutuhkan lebih banyak bukti bahwa inflasi “turun” akhir-akhir ini. Gubernur Fed Lisa Cook mengamini komentar Bostic, dengan mengatakan bahwa pemotongan suku bunga yang terlalu cepat akan meningkatkan risiko inflasi yang mengakar. Dia menambahkan bahwa tujuan mandat ganda The Fed bergerak menuju keseimbangan yang lebih baik.

Disisi Inggris, data positif yang diterbitkan oleh Konfederasi Industri Inggris (CBI), muncul setelah sepuluh bulan mengalami penurunan, menunjukkan bahwa iklim ritel di Inggris membaik. Data ini muncul setelah data resmi volume Penjualan Ritel Inggris dari Kantor Statistik Nasional (ONS) mengalahkan ekspektasi pada bulan Februari dan direvisi naik pada bulan Januari. Data menunjukkan kuartal pertama mungkin akan lebih kuat bagi perekonomian Inggris dibandingkan perkiraan sebelumnya dan kemungkinan akan membantu menopang Pound Sterling (GBP). Data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Inggris dapat berbalik arah setelah jatuh ke dalam resesi teknis pada kuartal keempat dan hal tersebut dapat membuat Bank Inggris (BoE) tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga seperti yang diperkirakan saat ini.

Harga pada pasangan mata uang GBPUSD menguat. Support terdekatnya di areal 1.2580 dan resistance terdekatnya di zona 1.2680. Support lanjutan di zona 1.2540 dan dilanjutkan ke zona 1.2500. Resistance lanjutan di zona 1.2720 dan dilanjutkan ke zona 1.2750.

EURUSD - Pasangan mata uang Euro naik ke zona 1.0840. Kenaikan pada mata uang Euro masih ditopang oleh spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan Juni. Selanjutnya, komentar pejabat The Fed dan ECB yang berbeda turut menopang kenaikan mata uang ini. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic memproyeksikan satu penurunan suku bunga pada tahun 2024 jika bank sentral AS mulai memangkas biaya pinjaman. Lisa Cook juga mengambil pendekatan yang hati-hati dan menekankan bahwa pelonggaran kebijakan sebelum waktunya dapat memperkuat inflasi. Di sisi yang dovish, Austan Goolsbee dari Fed Chicago masih memperkirakan tiga pemotongan pada tahun 2024, menambahkan bahwa mereka perlu melihat bukti penurunan inflasi. sementara pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) yang dipimpin oleh Mario Centeno mengatakan inflasi telah mencapai puncaknya. Fabio Panetta menambahkan bahwa inflasi UE dengan cepat turun menuju target 2%, sehingga memberikan ruang untuk pengurangan suku bunga. Support terdekatnya di zona 1.0800 dan resistance terdekatnya di zona 1.0880.

AUDUSD - Pasangan mata uang Aussie naik ke zona 0.6540. Naiknya pergerakan asset Aussie ditopang oleh melemahnya asset USD akibat spekulasi pemangkasan suku bunga oleh pelaku pasar. Disisi AUD, Indeks Kepercayaan Konsumen Westpac turun 1,8% menjadi 84,4 poin. Para ekonom memperkirakan Indeks Kepercayaan Konsumen Westpac turun 1,6% menjadi 84,6 poin di bulan Maret. Survei ini dapat mempengaruhi lintasan suku bunga RBA. Penurunan kepercayaan konsumen bisa menandakan penurunan belanja konsumen. Tren penurunan belanja konsumen dapat mengurangi tekanan inflasi yang didorong oleh permintaan. RBA dapat meresponsnya dengan membahas penurunan suku bunga untuk mengurangi biaya pinjaman. Biaya pinjaman yang lebih rendah dapat meningkatkan pendapatan yang dapat dibelanjakan dan mendukung belanja konsumen. Disisi lain, tekanan pada mata uang Aussie dapat diakibatkan oleh bank sentral Tiongkok menetapkan penetapan harian yuan Tiongkok lebih rendah dari perkiraan pada hari Jumat pekan lalu. PBoC melemahkan yuan untuk meningkatkan perekonomian Tiongkok yang sedang kesulitan dan tindakan tersebut menyebabkan aksi jual AUDUSD. Tiongkok adalah mitra dagang nomor satu Australia, dan intervensi mata uang seperti langkah PBoC dapat berdampak besar pada dolar Australia. Support terdekatnya di zona 0.6510 dan resistance terdekatnya di zona 0.6580.

 NZDUSD - Pasangan mata uang Kiwi naik ke areal 0.6000. Penguatan kinerja mata uang ini ditopang oleh spekulasi pasar tentang penurunan suku bunga The Fed yang melemahkan kinerja USD. Disisi data, yang gagal menopang mata uang USD, Penjualan Rumah Baru AS Februari turun 0,3% MoM dari kenaikan 1,7% di bulan Januari, di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 2,3% MoM. Sementara itu, Survei Manufaktur Fed Dallas turun ke -14,4 di bulan Maret dari angka sebelumnya -11,3. Laporan PCE AS pada hari Jumat akan menjadi sorotan. PCE utama diperkirakan menunjukkan peningkatan sebesar 0,4% MoM, sedangkan CPE Inti diperkirakan meningkat sebesar 0,3% MoM. Di sisi lain, perekonomian Selandia Baru memasuki resesi teknis pada kuartal terakhir tahun 2024, didorong oleh lemahnya belanja konsumen dan perdagangan grosir. Selain itu, angka pertumbuhan PDB yang lebih lemah dari perkiraan mungkin meyakinkan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) untuk menurunkan suku bunga resmi (OCR) lebih cepat dari perkiraan. Support terdekatnya di areal 0.5980 dan resistance terdekatnya di zona 0.6030.

USDJPY – Pergerakan pasangan mata uang ini turun ke zona 151.40 terseret oleh kinjera Dolar AS. Pada pertemuan sebelumnya BoJ telah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2007 dalam sebuah langkah yang menandai perubahan bersejarah dalam kebijakan moneter. Namun mata uangnya tetap jatuh. Pelemahan yen merupakan keuntungan bagi eksportir Jepang namun dapat menekan rumah tangga dengan meningkatkan biaya impor. Meskipun demikian, ketidakpastian mengenai langkah kebijakan Bank of Japan (BoJ) di masa depan menekan kinjera yen lebih lanjut. Fokus pasar selanjutnya menunggu ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve pada hari Jumat, yang dapat memandu prospek suku bunga AS. Support terdekatnya di zona 151.10 dan resistance terdekatnya di zona 151.55.

USDCAD – Pergerakan pasangan mata uang ini turun ke zona 1.3584 ditengah komentar Pejabat Fed mengatakan mereka masih yakin bahwa inflasi AS akan mereda, dengan kenaikan harga rumah khususnya diperkirakan akan membantu menurunkan laju kenaikan harga, namun mereka juga mengakui meningkatnya rasa kehati-hatian terhadap masalah ini. Data inflasi AS, yang akan dirilis pada hari Jumat, dapat memandu ekspektasi The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya dalam beberapa bulan mendatang. Di sisi Kanada, Loonie tertekan karena Bank of Canada (BoC) mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada tahun 2024 dalam notulen rapat terakhirnya. Support terdekatnya di areal 1.3575 dan resistance terdekatnya di zona 1.3615.

USDCHF - Pasangan mata uang Franc turun ke zona 0.9050.  Sejalan dengan penurunan mata uang USD, kinerja mata uang Swiss juga tertekan oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) AS tahun ini dan pernyataan dovish dari pejabat Fed membebani Dolar AS (USD). Franc Swiss (CHF) telah menghadapi tekanan jual setelah Swiss National Bank (SNB) memangkas suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,50% dalam sebuah langkah mengejutkan pada hari Kamis pekan lalu. Bank sentral Swiss memutuskan untuk memangkas suku bunga dari 1,75% menjadi 1,50% pada hari Kamis, menandai bank sentral pertama yang menyatakan kemenangan atas inflasi. Setelah pertemuan kebijakan moneter, Ketua SNB Thomas Jordan mengatakan pelonggaran kebijakan moneter dimungkinkan karena perjuangan melawan inflasi telah efektif. Langkah ini dilakukan setelah inflasi Swiss turun menjadi 1,2% pada bulan Februari, yang masih berada di bawah kisaran target SNB sebesar 0-2%. Support terdekatnya di zona 0.9010 dan resistance terdekatnya di zona 0.9080.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

6:30

AUD - Westpac Consumer Sentiment

-1.8%

-

6.2%

6:50

JPY - SPPI y/y

2.1%

2.1%

2.1%

12:00

JPY - BOJ Core CPI y/y

-

2.5%

2.6%

14:00

EUR - German GfK Consumer Climate

-

-27.9

-29

19:00

CAD - Gov Council Member Rogers Speaks

-

-

-

19:30

USD - Core Durable Goods Orders m/m

-

0.4%

-0.4%

19:30

USD - Durable Goods Orders m/m

-

1.2%

-6.2%

20:00

USD - S&P/CS Composite-20 HPI y/y

-

6.6%

6.1%

21:00

USD - CB Consumer Confidence

-

-

-

21:00

USD - Richmond Manufacturing Index

-

-5

-5

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Forex Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788