Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Tertekan Pasca Adanya Upaya Meredakan Tensi Ketegangan Geopolitik
Minyak Tertekan Pasca Adanya Upaya Meredakan Tensi Ketegangan Geopolitik
Monday, 29 April 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0693

-0.07%

GBPUSD

1.2489

-0.07%

AUDUSD

0.6533

0.47%

NZDUSD

0.5936

-0.61%

USDJPY

157.82

0.91%

USDCHF

0.9137

-0.11%

USDCAD

1.3669

-0.18%

GOLDUD

2336.00

-0.33%

USD/IDR

16230

0.03%

Fokus Crude Oil:

  • Upaya gencatan senjata Israel dan Hamas
  • Perkiraan kebijakan suku bunga The Fed

***************************************************************

Senin, 29 April 2024 - Harga minyak pada pagi ini terpantau melemah ke level $83 per barel, sehingga mengabaikan kenaikan dari hari Jumat akibat peningkatan upaya untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas meredakan ketegangan geopolitik Timur Tengah yang lebih luas serta adanya kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan penguatan dolar yang membebani pasar minyak mentah.

Delegasi Hamas akan mengunjungi Kairo untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata. Delegasi tersebut akan membahas proposal gencatan senjata yang diserahkan oleh Hamas kepada mediator dari Qatar dan Mesir, serta tanggapan Israel.

Namun, ancaman ketegangan geopolitik dan potensi risiko pasokan di pasar minyak masih terjadi dibagian dunia yang lain, karena Ukraina menyerang lebih banyak kilang minyak Rusia pada akhir pekan, dan juga menyerukan lebih banyak bantuan militer dari AS karena memburuknya kondisi di garis depan. Serangan terhadap kilang-kilang Rusia menjadi faktor yang menyebabkan berkurangnya pasokan, terutama ketika Rusia mengumumkan lebih banyak pengurangan produksi dan ekspor pada awal tahun ini.

Disisi The Fed, Pasar  menarik kembali perkiraan penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve setelah rilis data Indeks PCE yaitu data ukuran inflasi pilihan The Fed  lebih panas dari perkiraan untuk bulan Maret. Hal ini memunculkan Kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi faktor dalam kekhawatiran bahwa permintaan minyak akan melemah pada akhir tahun ini, terutama karena melemahnya pertumbuhan ekonomi. Gagasan ini diperkuat oleh data pertumbuhan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada minggu lalu.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $88 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $80 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

-

-

-

-

-

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788