Home
>
News
>
Publication
>
Harga Emas Melemah Akibat Masih Tingginya Imbal Hasil Treasury AS
Harga Emas Melemah Akibat Masih Tingginya Imbal Hasil Treasury AS
Monday, 29 April 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0693

-0.07%

GBPUSD

1.2489

-0.07%

AUDUSD

0.6533

0.47%

NZDUSD

0.5936

-0.61%

USDJPY

157.82

0.91%

USDCHF

0.9137

-0.11%

USDCAD

1.3669

-0.18%

GOLDUD

2336.00

-0.33%

USD/IDR

16230

0.03%

Fokus Emas :

  1. Data Perekonomian Amerika
  2. Situasi Konflik di Timur Tengah

Senin, 29 April 2024 – Harga emas mengalami koreksi tipis dengan turun ke area $2327. Hal ini terjadi menyusul keluarnya indeks ukuran inflasi pilihan bank central Amerika yakni Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang rilis pada Jum’at lalu dimana hasilnya sejalan dengan ekspektasi dengan naik sebesar 0.3% dibanding dengan bulan sebelumnya.

Dengan keluarnya Indeks Harga Utama dan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti untuk bulan Maret, inflasi tahunan berada di level 2,7% YoY di bulan Maret, meningkat dari 2,5% di bulan Februari dan lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,6%. Inflasi PCE inti meningkat sebesar 2,8% YoY, di atas ekspektasi sebesar 2,6%. Dengan rilisnya data tersebut imbal hasil obligasi treasury AS sedikit lebih rendah, dengan imbal hasil 10-tahun turun tidak terlalu signifikan menjadi 4,67%. Imbal hasil tetap kuat karena terhentinya kemajuan inflasi ke target 2% akan memperkuat prospek bagi The Fed untuk menunda penurunan suku bunga hingga akhir tahun ini.

Data perekonomian Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan membebani daya tarik Emas karena menurunkan harapan pemangkasan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan September. Data inflasi bulanan tumbuh sesuai dengan ekspektasi dan pembacaan sebelumnya sebesar 0,3%.

Investor dan pelaku pasar masih memperkirakan kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September. The Fed AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya pada kisaran 5,25%–5,5% pada saat ini dan masih memberi sinyal bahwa tidak ada urgensi untuk melakukan pemotongan. Sikap hawkish dalam sentimen pasar dapat mengurangi daya tarik logam non-yielding dan memberikan tekanan pada harga emas.

Sementara itu, pada hari sabtu, Hamas mengatakan bahwa mereka sedang meninjau proposal baru Israel untuk gencatan senjata di Gaza. Hal ini terjadi ketika Mesir mengencarkan upayanya untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menghentikan konflik dan menghindari invasi militer Israel ke kota Rafah di Gaza selatan. Pedagang emas akan memantau perkembangan seputar risiko geopolitik di Timur Tengah. Ketegangan yang meningkat mungkin akan meningkatkan aset safe-haven seperti emas.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga emas berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $2355 per troy ons. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $2305 per troy ons.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

 -

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Gold Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788