Home
>
News
>
Publication
>
Permintaan China Berpotensi Merosot, Harga Minyak Ikut Goyah
Permintaan China Berpotensi Merosot, Harga Minyak Ikut Goyah
Monday, 12 September 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.00780

0.02%

GBPUSD

1.15920

0.13%

AUDUSD

0.68370

0.04%

NZDUSD

0.60900

0.28%

USDJPY

142.320

0.29%

USDCHF

0.95950

-0.11%

USDCAD

1.30230

-0.01%

GOLDUD

1716.000

-0.06%

COFU

86.25

-0.99%

USD/IDR

14810

0.10%

Fokus Crude Oil:

  1. Permintaan minyak di China berpotensi menyusut untuk pertama kali sejak 2002 akibat kebijakan Covid.
  2. AS dapat mengalami lonjakan harga gas saat musim dingin tahun ini.

***************************************************************

Senin, 12 September 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bearish dibebani oleh proyeksi akan menurunnya permintaan minyak di China selaku konsumen energi terbesar dunia tersebut.

Kebijakan "zero Covid" yang diterapkan oleh pemerintah China saat ini berpotensi membuat permintaan minyak merosot sebesar 380,000 bph menjadi 8.09 juta bph pada tahun ini, menandai kontraksi pertama kalinya dalam dua dekade, ungkap laporan outlook terbaru yang dirilis oleh Energy Aspects. Dalam pengumuman terbaru, ratusan juta penduduk China yang biasanya melakukan aktifitas perjalanan selama Festival Pertengahan Musim Gugur - jatuh pada 10 September tahun ini - dan liburan Minggu Emas awal Oktober dihimbau untuk tetap tinggal di rumah. Mengutip data survei dari ForwardKeys, pemesanan untuk perjalanan udara domestik selama liburan lebih rendah 38.5% dibanding tahun lalu, dan perjalanan untuk Golden Week diproyeksikan turun 23.8% dari tahun lalu.

Dari Timur Tengah dilaporkan bahwa pasukan revolusioner elit Iran telah menyita kapal asing di wilayah Teluk karena diduga menyeludupkan 757 ribu liter diesel, ungkap kantor berita resmi negara Iran, IRNA, pada hari Sabtu. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan gangguan pada jalur pelayaran di wilayah tersebut.

Sementara itu, AS berpotensi mengalami lonjakan harga gas di musim dingin saat Uni Eropa (UE) secara signifikan mengurangi pembelian minyak Rusia dengan berlakunya pembatasan harga terhadap minyak Rusia, ujar Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Minggu.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia diperkirakan tidak akan mengalami perubahan sebelum memasuki masa pemilu pada bulan November, ungkap seorang pejabat Israel pada hari Minggu. Pernyataan tersebut mengindikasikan terhambatnya minyak Iran untuk kembali ke pasar minyak global dalam waktu dekat.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $80 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:00

USA - Consumer Inflation Expectations

 

6.1%

6.2%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788