| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.01150 | 0.29% |
GBPUSD | 1.20280 | 0.17% |
AUDUSD | 0.69360 | -0.19% |
NZDUSD | 0.62360 | -0.03% |
USDJPY | 136.910 | 0.07% |
USDCHF | 0.96260 | -0.06% |
USDCAD | 1.28840 | -0.14% |
GOLDUD | 1719.000 | -0.12% |
COFU | 95.60 | -0.53% |
USD/IDR | 14995 | 0.10% |
Rabu, 27 Juli 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini terpantau masih bergerak tertekan dibebani oleh beberapa sentimen antara lain proyeksi harga minyak dari EIA, rencana perilisan tambahan minyak oleh AS, dan berita kemunculan kasus Covid di kota Wuhan. Meski demikian, laporan stok minyak dari API membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri, American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS dalam sepekan merosot turun sebesar 4.04 juta barel. Untuk stok bensin juga turun sebesar 1.06 juta barel. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang bullish di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan angka resmi versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).
Sementara itu, dalam laporan prospek energi jangka pendek bulan Juli yang dirilis hari Selasa, EIA menurunkan proyeksi harga minyak mentah jenis Brent untuk tahun 2022 dari sebelumnya $107.37 per barel menjadi $104.05 per barel. EIA juga memangkas perkiraan harga untuk tahun 2023 dari $97.24 per barel menjadi $93.75 per barel. Adapun yang menjadi faktor pemicu pemangkasan harga tersebut karena EIA memperkirakan akan terjadi kenaikan persediaan minyak global pada akhir 2022.
Masih dari AS, pemerintahan Biden pada hari Selasa mengatakan akan merilis tambahan 20 juta barel minyak dari Cadangan Minyak Strategis. Sejauh ini AS telah merilis sebanyak 125 juta barel dari cadangan dan hampir 70 juta barel sudah dikirim ke pembeli, ungkap seorang pejabat senior pemerintah. Di saat yang sama, Departemen Energi AS juga akan segera merilis aturan terkait rencana pengembalian minyak ke cadangan strategis, yang saat ini levelnya telah turun menjadi 475.5 juta barel, terendah sejak Juni 1985.
Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, pemerintah kota Wuhan menutup sementara beberapa bisnis dan transportasi umum di distrik Jingxia mulai hari Rabu, pasca otoritas kesehatan pada hari Selasa mendeteksi dua kasus infeksi baru saat pengujian rutin dan dua kasus lainnya saat pemeriksaan individu yang melakukan kontak dekat dengan infeksi. kemunculan kembali kasus Covid di kota yang menjadi tempat pandemi pertama kali muncul di China itu meningkatkan kekhawatiran akan pemberlakuan pembatasan yang lebih ketat termasuk penguncian, yang akan mendorong penurunan permintaan minyak di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $100 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
21:30 | USA - EIA Crude Oil Domestic Production |
|
| 11.900M |
21:30 | USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
| -1.037M | -0.446M |
21:30 | USA - EIA Gasoline Stocks Change |
| -0.857M | 3.498M |