| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.09200 | -0.09% |
GBPUSD | 1.27880 | -0.02% |
AUDUSD | 0.68490 | -0.67% |
NZDUSD | 0.61980 | -0.32% |
USDJPY | 141.970 | 0.06% |
USDCHF | 0.89610 | 0.06% |
USDCAD | 1.32120 | 0.14% |
GOLDUD | 1,950.190 | -0.13% |
COFU | 71.69 | -0.88% |
USD/IDR | 15,020 | 0.17% |
Selasa, 20 Juni 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau masih berada di bawah tekanan dari ketidakpastian situasi ekonomi di China yang memicu semakin menguatnya keyakinan bahwa ekonomi di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu melambat. Meski demikian, isyarat penundaan kembalinya ekspor via jalur pipa Irak - Turki, serta gangguan pengiriman di sungai Rhine membatasi penurunan harga lebih lanjut.
China diperkirakan akan memangkas benchmark pinjaman utama pada hari Selasa, yang sekaligus akan menjadi pelonggaran pertama dalam 10 bulan, ungkap survei terbaru yang dilakukan Reuters. Keyakinan bahwa China akan mengambil langkah tersebut didorong oleh data ekonomi baru-baru ini yang menunjukkan sektor ritel dan pabrik di China berjuang untuk mempertahankan momentum yang terlihat pada kuartal pertama, meningkatkan kekhawatiran akan menghambat pemulihan ekonomi pasca-Covid tahun ini dan memicu hilangnya pekerjaan secara besar-besaran.
Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, ekspor minyak Arab Saudi bulan April dilaporkan turun sekitar 3% menjadi 7.316 juta barel, yang sekaligus merupakan level terendah selama lima bulan, ungkap data yang dirilis hari Senin oleh Joint Organizations Data Initiative (JODI). Sementara itu, di sisi produksi dilaporkan stabil di level 10.46 juta bph, dan persediaan naik 1.98 juta barel menjadi 149.4 juta barel. Rilisnya data JODI tersebut mengindikasikan permintaan minyak global yang sedang lesu.
Dukungan untuk harga minyak datang dari pernyataan dua pejabat pada hari Senin yang mengatakan bahwa masih diperlukan lebih banyak pembicaraan sebelum bisa melanjutkan ekspor minyak Irak Utara. Dalam sebuah surat tertanggal 15 Juni, AS mendesak agar Turki dan Irak dapat segera melanjutkan ekspor via jalur pipa Irak - Turki yang memasok minyak sekitar 450 ribu bph itu, dengan alasan telah menyebabkan wilayah Kurdistan kehilangan lebih dari 80% pendapatannya.
Sentimen positif lainnya juga datang dari gangguan pengiriman di Jerman akibat cuaca kering yang menyebabkan tingkat air di sungai Rhine menyusut, sehingga mencegah kapal kargo berlayar dengan muatan penuh dan berarti akan ada biaya tambahan yang ditambahkan ke tarif pengiriman biasa. Mengutip dari sumber pedagang pada hari Senin dikatakan bahwa terhambatnya pengiriman terlihat di sebagian besar sungai di selatan Duisburg dan Cologne, termasuk chokepoint Kaub.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $70 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - Building Permits |
| 1.423M | 1.417M |
19:30 | USA - Housing Starts |
| 1.400M | 1.401M |
22:45 | USA - Fed Williams Speech |
|
|
|