Home
>
News
>
Publication
>
Percepatan Rencana Batas Harga Minyak Rusia, Dongkrak Kenaikan Emas Hitam
Percepatan Rencana Batas Harga Minyak Rusia, Dongkrak Kenaikan Emas Hitam
Thursday, 28 July 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.01970

0.02%

GBPUSD

1.21460

0.13%

AUDUSD

0.69910

0.01%

NZDUSD

0.62590

0.02%

USDJPY

136.550

-0.73%

USDCHF

0.95980

-0.14%

USDCAD

1.28230

0.02%

GOLDUD

1734.000

0.23%

COFU

98.17

0.58%

USD/IDR

14925

0.27%

Fokus Crude Oil:

  1. Negara-negara G-7 desak pembatasan harga minyak Rusia diterapkan pada awal Desember.
  2. Nigeria kehilangan 180,000 barel minyak per hari karena aksi pencurian kronis.

***************************************************************

Kamis, 28 Juli 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish didukung oleh beberapa sentimen positif antara lain rencana percepatan pembatasan harga minyak Rusia, laporan stok EIA, gangguan pasokan Nigeria, serta pemangkasan lebih lanjut pasokan gas Rusia ke Eropa.

Negara-negara anggota G-7 yang terdiri atas Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS, mendesak agar penerapan batas harga untuk minyak Rusia dapat dilakukan pada 5 Desember, ungkap seorang pejabat senior G-7 pada hari Rabu. Di bawah rencana pembatasan harga tersebut, negara-negara peserta yang menyetujui akan membentuk aliansi pembeli untuk membeli minyak Rusia dengan harga lebih rendah dari harga pasar, namun sedikit di atas biaya produksi. Sinyal percepatan rencana batas harga tersebut berpotensi memaksa Rusia untuk mempercepat pemangkasan pasokan, yang sekaligus akan membuat situasi pasokan di pasar global semakin ketat.

Dalam laporan mingguan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA), menunjukkan stok minyak mentah merosot turun sebesar 4.52 juta barel, lebih besar dari prediksi awal yang memperkirakan penurunan sebesar 1.04 juta barel. Untuk stok bensin juga dilaporkan turun sebesar 3.30 juta barel, melebihi prediksi awal yang memperkirakan penurunan sebesar 857 ribu barel. Laporan EIA tersebut menguatkan laporan yang dirilis sebelumnya oleh grup industri American Petroleum Institute (API), yang sekaligus mengindikasikan permintaan yang sedang menguat di pasar energi AS.

Dari sisi pasokan, Nigeria dilaporkan mengalami kehilangan minyak pasca jalur pipa Trans-Niger yang memasok 180,000 barel per hari berhenti memasok minyak sejak pertengahan Juni akibat aksi pencurian yang kronis di negara produsen minyak terbesar Afrika dan sekaligus anggota OPEC tersebut, ungkap sumber yang mengetahui masalah itu pada hari Rabu. Meski jalur pipa Trans-Niger belum ditutup sepenuhnya, namun kehilangan minyak tersebut berpotensi menyebabkan Nigeria tidak dapat memenuhi target kuota produksi yang ditetapkan bersama oleh OPEC+.

Sementara itu, Gazprom Rusia telah memangkas lebih lanjut pasokan gas ke Uni Eropa (UE) melalui Nord Stream 1 dari kapasitas 40% menjadi 20% mulai hari Rabu, tepat sehari setelah negara-negara UE memutuskan untuk melakukan aksi penghematan penggunaan gas. Pemangkasan pasokan gas lebih lanjut tersebut memicu kekhawatiran akan sulit tercapainya rencana pengamanan cadangan pasokan UE selama musim dingin nanti.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $105 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $95 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - Advance GDP QoQ

 

0.5%

-1.6%

19:30

USA - Continuing Jobless Claims

 

1380K

1384K

19:30

USA - Initial Jobless Claims

 

253K

251K

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788