Home
>
News
>
Publication
>
Peran Sentral Indonesia dalam Perdagangan dan Ekonomi Global di 2023
Peran Sentral Indonesia dalam Perdagangan dan Ekonomi Global di 2023
Monday, 13 February 2023

Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah yang menjadikan Indonesia sebagai penghasil utama dari berbagai komoditas dunia. Baik itu komoditas pertanian seperti minyak sawit, kopi, kakao, maupun komoditas pertambangan seperti timah, nikel, bauksit dan tembaga.

Idealnya, sebagai pusat penghasil berbagai komoditas, Indonesia juga menjadi pusat perdagangan komoditas-komoditas tersebut dan menjadi referensi harga bagi perdagangan komoditas serupa di dunia. Namun demikian, pusat-pusat perdagangan berbagai komoditas unggulan Indonesia telah lama dikembangkan di negara lain dan harga yang terbentuk pada pusat-pusat perdagangan tersebut telah menjadi referensi. Bursa di Inggris menjadi referensi harga timah. Bursa di Amerika Serikat menjadi referensi harga kopi dan kakao. Bursa di Malaysia menjadi referensi harga sawit. Bahkan pelaku komoditi di Indonesia juga mengacu pada pembentukan harga di bursa-bursa tersebut. Mengubah kebiasaan mengacu pada perdagangan di negara lain tidaklah mudah dan perlu peran serta seluruh pemangku kepentingan yang terkait suatu komoditas.

Berita baiknya adalah bahwa menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan dan menjadi harga acuan bukannya tidak mungkin. Salah satu contoh nyata adalah upaya Pemerintah Indonesia mengatur tata niaga timah melalui Bursa Timah. Melalui rangkaian pengaturan yang ada, harga timah Indonesia yang sebelumnya ditransaksikan dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga dunia, kini dengan memberi nilai tambah berupa penjualan dalam bentuk timah murni batangan, harga timah di Indonesia setara dan bahkan lebih baik dibandingkan harga timah dunia. Perdagangan timah melalui ICDX merupakan suatu terobosan atau breakthrough yang bisa menjadi dasar bagi pengembangan pusat perdagangan bagi komoditas lainnya. 

 

Keberhasilan Pengaturan Tata Niaga Timah melalui Bursa

Keberhasilan perdagangan timah saat ini merupakan buah dari upaya dan kerja keras bersama para pemangku kepentingan sejak tahun 2013. Banyak resistensi yang dihadapi. Karena setiap perubahan perlu penyesuaian. Namun demikian, sejak ICDX memfasilitasi perdagangan timah murni batangan pada tahun 2013, berbagai manfaat dihasilkan dari perdagangan komoditi tersebut di tanah air. Peningkatan harga jual timah dari Indonesia meningkatkan penerimaan daerah penghasil timah. Penerimaan devisa hasil ekspor yang sesuai dengan data yang ada. Lalu, dengan adanya bursa timah, data volume dan data harga detail dari perdagangan timah ekspor dari Indonesia tersedia secara aktual.

Lantas komoditas apa lagi yang bisa diperdagangkan melalui bursa di Indonesia? Sebagaimana disinggung di atas, Indonesia sebagai produsen utama berbagai komoditas dunia memiliki potensi untuk menjadi pusat perdagangan komoditas-komoditas tersebut. Bila melihat praktik umum perdagangan di bursa, dimana kualitas yang diperdagangkan merupakan kualitas standar seperti standar yang diterapkan pada perdagangan timah murni batangan, tentu akan lebih mudah bila pembentukan pusat perdagangan adalah atas komoditi yang kualitasnya bisa diseragamkan. Sehingga produk-produk seperti minyak sawit mentah, minyak goreng, atau logam-logam yang telah dimurnikan, akan lebih mudah dikembangkan pusat perdagangannya. Akan tetapi, selain komoditas-komoditas tersebut, Indonesia juga sedang mempersiapkan perdagangan suatu komoditas yang penting bagi dunia, yaitu unit karbon.

 

Potensi Indonesia dalam Menyelenggarakan Perdagangan Unit Karbon

Pencemaran dari emisi gas rumah kaca telah mendorong kenaikan suhu rata-rata bumi. Pemanasan global yang terjadi menyebabkan perubahan iklim dan memicu terjadinya kejadian cuaca ekstrim. Berbagai wilayah dunia mengalami kekeringan, sementara wilayah-wilayah lainnya mengalami curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir. Kondisi ini membuat negara-negara di dunia berusaha memitigasi risiko ini dengan menurunkan tingkat emisi karbon sekaligus mengurangi gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfer melalui proyek-proyek yang dapat menyerap emisi karbon seperti reforestasi penanaman lahan gambut.

Indonesia merupakan rumah bagi 125 juta hektar hutan tropis yang mencakup 10% hutan tropis dunia. Hutan tropis Indonesia berpotensi menyerap hingga 25 miliar ton karbon di atmosfer. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi dari hutan bakau sebesar 3,31 juta hektar yang dapat menyerap hingga 33 miliar ton emisi karbon dan lahan gambut seluas 7,5 juta hektar yang memiliki potensi menyerap hingga 55 miliar ton emisi karbon. Lalu dari berbagai proyek penurunan emisi yang potensial dijalankan di Indonesia, bisa dihasilkan sertifikat penurunan emisi karbon. Sertifikat-sertifikat ini atau juga dikenal sebagai unit karbon, bisa dijual kepada negara atau pihak yang perlu mengkompensasi emisi karbon yang masih mereka hasilkan.

Di dunia, perdagangan unit karbon bukanlah hal yang baru. Namun demikian, ada banyak bursa karbon dengan pembentukan harga yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Indonesia dengan potensi besar sebagai penyerap karbon dunia, berpotensi mengembangkan pasar karbon yang besar. Indonesia memiliki potensi menjadi pusat perdagangan unit karbon dunia yang bisa menjadi referensi harga.

Manfaat Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon, selain potensi pendapatan yang besar bagi devisa Indonesia, juga bisa berperan dalam pembentukan kebijakan-kebijakan lintas batas negara terkait emisi karbon. Kebijakan Cross Border Adjustment Mechanism yang diterapkan Uni Eropa berpotensi menurunkan daya saing eksportir Indonesia bila tidak didukung oleh perdagangan karbon nasional. Perkembangan seperti ini semakin mendesak Indonesia mengembangkan pusat perdagangan karbon yang bisa memberikan dampak sebagaimana halnya pengembangan bursa timah Indonesia.

ICDX telah melakukan kajian untuk mengembangkan perdagangan unit karbon sebagai suatu komoditi baru sejak awal 2019 dan mempelajari best practices perdagangan karbon sebagai komoditi di berbagai negara lain. Infrastruktur perdagangan juga telah disiapkan. Sehingga bilamana dipercayakan untuk mengemban amanat sebagai penyelenggara perdagangan komoditi unit karbon, ICDX bisa kembali menghasilkan breakthrough untuk menjadikan harga komoditi Indonesia sebagai referensi bagi dunia.

Oleh : Isa Djohari

The Source 25 : Special Edition
Baca artikel lainnya yang tak kalah menarik dalam The Source 25.
Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788