Home
>
News
>
Publication
>
Pembatasan China Kian Meluas, Harga Minyak Ikut Tertekan
Pembatasan China Kian Meluas, Harga Minyak Ikut Tertekan
Tuesday, 12 July 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.00380

-0.11%

GBPUSD

1.18840

-0.03%

AUDUSD

0.67310

0.03%

NZDUSD

0.61050

0.16%

USDJPY

137.430

-0.26%

USDCHF

0.98260

0.00%

USDCAD

1.30070

0.10%

GOLDUD

1733.000

0.22%

COFU

103.46

-0.37%

USD/IDR

14980

0.03%

Fokus Crude Oil:

  1. China perluas pembatasan untuk mengendalikan penyebaran subvarian Covid baru.
  2. Pengadilan Rusia batalkan keputusan penghentian operasi pipa CPC selama 30 hari.

***************************************************************

Selasa, 12 Juli 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini terpantau masih berada di bawah tekanan dari meluasnya aksi pembatasan di China yang dipicu oleh subvarian Covid baru. Selain itu, pembatalan keputusan CPC untuk menghentikan operasi pipa selama 30 hari juga turut meredakan kekhawatiran dari sisi pasokan.

Sejumlah besar kota di China menerapkan pembatasan baru, mulai dari penghentian bisnis hingga penguncian, guna mengendalikan penyebaran infeksi akibat subvarian BA.5.2.1 yang sangat menular. Kota pusat keuangan China, Shanghai, berencana melakukan lebih banyak pengujian pasca otoritas kesehatan pada hari Selasa melaporkan 3 kasus infeksi baru yang ditemukan di luar area karantina, dibanding 1 kasus sehari sebelumnya. Meluasnya pembatasan juga turut memicu kekhawatiran akan permintaan bahan bakar yang ikut lesu di negara importir minyak mentah terbesar dunia itu.

Sementara itu, kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak akibat penutupan jalur pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC) mereda pasca pengadilan Rusia pada hari Senin membatalkan keputusan penangguhan operasi CPC selama 30 hari. Meski demikian, beberapa sumber mengatakan bahwa potensi gangguan pasokan masih sangat mungkin terjadi, karena penghentian operasi lebih dikarenakan masalah teknis.

Turut membebani pergerakan harga minyak, Presiden AS Joe Biden akan berupaya untuk mendesak agar negara-negara OPEC dapat meningkatkan produksi ketika bertemu dengan para pemimpin Teluk di Arab Saudi minggu ini, ungkap penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada hari Senin. Tambahan produksi minyak dari Timur Tengah berpotensi membantu meredakan situasi pasar yang saat ini sedang ketat pasokannya.

Masih dalam pernyataan di hari yang sama, Sullivan juga menambahkan bahwa AS meyakini bahwa Iran sedang bersiap memasok hingga beberapa ratus drone, termasuk beberapa yang mampu membawa senjata. Pernyataan Sullivan ini mengindikasikan bahwa sanksi AS terhadap Iran masih akan tetap berlaku, yang sekaligus berpotensi menghambat barel Iran untuk kembali ke pasar minyak global dalam waktu dekat.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $110 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $95 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

17:00

USA - NFIB Small Business Index

 

92.6

93.1

21:00

USA - IBD/TIPP Economic Optimism

 

40.3

38.1

22:00

USA - Consumer Inflation Expectations

 

6.8%

6.6%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788