Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Tertekan Dibayangi Penurunan Aktifitas Perjalanan China
Minyak Tertekan Dibayangi Penurunan Aktifitas Perjalanan China
Tuesday, 13 September 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.01210

0.09%

GBPUSD

1.16900

0.02%

AUDUSD

0.68850

0.04%

NZDUSD

0.61370

0.03%

USDJPY

142.830

-0.25%

USDCHF

0.95310

-0.14%

USDCAD

1.29910

-0.03%

GOLDUD

1724.000

-0.12%

COFU

88.09

-1.09%

USD/IDR

14840

0.17%

Fokus Crude Oil:

  1. Aktifitas perjalanan di China selama festival musim gugur turun lebih dari sepertiga dibanding tahun lalu. 
  2. Stok minyak AS di cadangan darurat negara merosot turun ke level terendah sejak Oktober 1984.

***************************************************************

Selasa, 13 September 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini terpantau masih dibayangi oleh sentimen negatif dari pembatasan serta penguncian di China yang dipicu oleh penyebaran infeksi Covid. Meski demikian, merosotnya stok di cadangan darurat negara AS serta sinyal hambatan atas negosiasi nuklir Iran membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Aktifitas perjalanan yang dilakukan selama 3 hari festival pertengahan Musim Gugur China mengalami penurunan lebih dari sepertiga dibandingkan dengan tahun lalu, ungkap laporan media pemerintah pada hari Senin. Untuk jumlah perjalanan melalui darat, laut dan udara masing-masing mengalami penurunan sebesar 37%, 15% dan 60% dibanding periode liburan yang sama tahun lalu. Pemerintah setempat juga telah mendesak penduduk untuk menahan diri dari perjalanan yang tidak penting menjelang liburan Hari Nasional selama seminggu pada awal Oktober dan Kongres Partai Komunis pada pertengahan Oktober.

Dari Eropa dilaporkan bahwa pasokan gas alam dari Rusia ke Eropa di sepanjang rute utama masih stabil. Gazprom Rusia pada hari Senin menyatakan akan memasok 42.4 juta meter kubik gas alam ke Eropa, volume tersebut tidak berubah dari hari sebelumnya. Untuk pasokan melalui jalur pipa Nord Stream 1 masih tetap ditutup hingga saat ini.

Sementara itu, stok minyak mentah di cadangan darurat negara dilaporkan turun 8.4 juta barel pekan lalu menjadi 434.1 juta barel, yang sekaligus merupakan level terendah sejak Oktober 1984, ungkap laporan yang dirilis oleh Departemen Energi AS pada hari Senin. Dari laporan tersebut mengindikasikan kemungkinan kecil bagi pemerintahan Biden untuk merilis minyak lebih lanjut setelah bulan Oktober. Seorang juru bicara Departemen Energi AS mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan untuk segera mengisi kembali cadangan darurat negara.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada hari Senin menyatakan keprihatinan terkait negosiasi nuklir Iran yang belum mencapai kesepakatan dan Iran tidak menanggapi seara positif atas usulan proposal yang diajukan oleh Uni Eropa (UE). Pernyataan tersebut mengisyaratkan prospek suram bagi kesepakatan nuklir untuk segera tercapai, yang sekaligus mengindikasikan tertundanya barel Iran untuk kembali ke pasar minyak global.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $93 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $83 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

17:00

USA - NFIB Small Business Index

 

90.9

89.9

19:30

USA - Consumer Price Index (CPI) MoM

 

-0.1%

0.0%

19:30

USA - Core Consumer Price Index (CPI) MoM

 

0.3%

0.3%

21:00

USA - IBD/TIPP Economic Optimism

 

38.4

38.1

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788