Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Tergelincir Dibebani Keputusan OPEC+ Serta Komitmen China
Minyak Tergelincir Dibebani Keputusan OPEC+ Serta Komitmen China
Wednesday, 05 January 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.12860

0.04%

GBPUSD

1.35320

0.01%

AUDUSD

0.72380

-0.03%

NZDUSD

0.68090

-0.09%

USDJPY

116.140

-0.15%

USDCHF

0.91620

-0.03%

USDCAD

1.27050

0.07%

GOLDUD

1814.510

0.03%

COFR

1105218

-0.57%

USD/IDR

14320

0.28%

Fokus Crude Oil:

  1. OPEC+ sepakat lanjutkan komitmen untuk menambah pasokan karena permintaan global membaik.
  2. China pangkas kuota ekspor bahan bakar pada tahap pertama 2022.

***************************************************************

Rabu, 5 Januari 2022 - Harga minyak mentah pagi ini terpantau mengalami koreksi ke zona bearish dibebani oleh potensi tambahan pasokan dari OPEC+ serta penurunan permintaan minyak oleh China. Fokus pasar juga tertuju pada rilis data mingguan pasar minyak AS dari Energy Information Administration (EIA) malam nanti untuk melihat arah pergerakan minyak lebih lanjut.

Persediaan minyak mentah AS dalam sepekan merosot turun sebesar 6.43 juta barel, yang sekaligus merupakan level penurunan terbesar yang terlihat sejak bulan September tahun lalu, ungkap data dari grup industri American Petroleum Institute (API). Data tersebut sekaligus mengindikasikan laju permintaan minyak yang positif di pasar AS. Untuk angka resmi dari pemerintah akan dirilis malam nanti oleh EIA, badan statistik pemerintah AS.

Sementara itu, dalam pertemuan yang berlangsung hari Selasa, OPEC dan sekutunya sepakat untuk melanjutkan kesepakatan sebelumnya yaitu meningkatkan produksi sebesar 400,000 bph pada bulan Februari nanti dengan pertimbangan prospek pasar minyak global yang membaik. Dalam sebuah wawancara terpisah setelah pertemuan tersebut, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa meskipun tingkat infeksi melonjak namun tingkat rawat inap cukup rendah sehingga tidak akan mengurangi permintaan. Aliansi dari 23 negara produsen minyak itu dijadwalkan akan bertemu kembali pada 2 Februari mendatang.

Turut membebani pergerakan harga minyak, China mengumumkan kuota ekspor bahan bakar untuk tahap pertama 2022 yang dipangkas turun sebesar 56% menjadi 13 juta ton, karena menyesuaikan dengan strategi negara untuk membatasi penjualan secara progresif dalam upaya mengurangi emisi karbon, ungkap sumber yang mengetahui masalah itu pada hari Selasa. Berita tersebut sekaligus mengindikasikan potensi penurunan permintaan minyak lebih lanjut dari negara importir minyak terbesar dunia itu.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,120,000 - 1,145,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,085,000 - 1,065,000 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:30

USA - EIA Crude Oil Domestic Production

 

N/A

11.8M

22:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-3.283M

-3.576M

22:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

1.775M

-1.458M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788