| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0805 | 0.07% |
GBPUSD | 1.2618 | 0.10% |
AUDUSD | 0.6547 | 0.17% |
NZDUSD | 0.6161 | 0.29% |
USDJPY | 150.00 | -0.02% |
USDCHF | 0.8817 | -0.07% |
USDCAD | 1.3522 | 0.04% |
GOLDUD | 2023.59 | 0.15% |
COFU | 77.15 | 0.26% |
USD/IDR | 15660 | 0.10% |
Rabu, 21 Februari 2024 – Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada pagi ini ke level $77.15 didukung oleh ketegangan geopolitik di timur tengah dan meningkatnya ekspektasi bahwa pemotongan suku bunga AS kemungkinan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Dalam berita yang beredar, Israel melakukan serangan di Lebanon dan berjanji untuk melanjutkan serangannya di Gaza, menargetkan kota Rafah di selatan. Pada hari Senin, serangan militan Houthi untuk mendukung warga Palestina terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab terus memicu kekhawatiran atas jalur tersebut, serangan drone dan rudal telah terjadi setidaknya empat kapal sejak hari Jumat.
Menteri energi Rusia pada hari Selasa mengatakan produksi kilang di Rusia telah turun 7% sejak awal tahun ini, setelah fasilitas dirusak oleh serangan pesawat tak berawak Ukraina. Meskipun terjadi penurunan penyulingan minyak Rusia, Rusia tetap bermaksud untuk memenuhi kuota OPEC+ pada bulan Februari. Sebelumnya Rusia, telah menjanjikan pengurangan produksi sebesar 500.000 barel per hari (bpd) sebagai bagian dari paket pemotongan dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+).
Fokus pasar kedepan menanti notulen FOMC pada hari Kamis pagi, yang dapat memberikan wawasan tentang jalur penurunan suku bunga dan sikap kebijakan Federal Reserve AS saat ini karena berdampak pada harga minyak dalam mata uang USD.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84.50 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $73.50 per barel.
Jam | Data | Actual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
20:00 | USD - FOMC Member Bostic Speaks | - | - | - |