Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Menguat Didukung Kesiapan Rusia Menurunkan Produksi
Minyak Menguat Didukung Kesiapan Rusia Menurunkan Produksi
Friday, 16 June 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.09420

0.01%

GBPUSD

1.27790

0.01%

AUDUSD

0.68830

0.09%

NZDUSD

0.62300

0.10%

USDJPY

140.300

-0.19%

USDCHF

0.89160

-0.06%

USDCAD

1.32180

-0.05%

GOLDUD

1,957.180

0.12%

COFU

70.81

-0.25%

USD/IDR

14,910

0.17%

Fokus Crude Oil:

  • Rusia tidak keberatan jika OPEC+ menyesuaikan baseline produksi minyaknya, ujar Wakil Menteri Energi Rusia.
  • Throughput kilang minyak China bulan Mei naik sebesar 15.4% secara tahunan, ungkap data dari Biro Statistik Nasional.

***************************************************************

Jumat, 16 Juni 2023 - Isyarat kesiapan Rusia menurunkan produksi serta optimisme peningkatan permintaan minyak di China mendukung pergerakan harga minyak pada penutupan pekan pagi ini. Meski demikian, rencana dimulainya kembali ekspor minyak via jalur Turki - Irak, dan kenaikan biaya tanker membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Wakil Menteri Energi Pavel Sorokin yang pada hari Kamis mengatakan bahwa Rusia tidak keberatan jika OPEC+ merevisi baseline produksi minyaknya. Pernyataan tersebut mengisyaratkan sikap Rusia yang siap jika harus diminta untuk mengurangi produksinya. Sebelumnya pada hari Selasa, OPEC+ setuju untuk memberikan baseline produksi yang sedikit lebih tinggi kepada Rusia, yang berarti bahwa Rusia diperbolehkan untuk dapat memproduksi lebih banyak di bawah kuota terbaru daripada yang disepakati sebelumnya.

Sentimen positif lainnya datang dari data statistik terbaru China yang menunjukkan throughput kilang minyak China pada bulan Mei naik 15.4% secara tahunan, yang sekaligus merupakan rekor tertinggi kedua yang tercatat pada tahun ini, ungkap data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Kamis. Data tersebut memicu optimisme akan permintaan energi yang lebih tinggi dari negara importir minyak terbesar pertama dunia itu. Kepala eksekutif Kuwait Petroleum Corp memproyeksikan bahwa permintaan minyak China diperkirakan akan terus meningkat pada tingkat yang pasti selama paruh kedua tahun ini.

Sementara itu, perwakilan menteri energi Turki berencana bertemu dengan pejabat perminyakan Irak di Baghdad pada 19 Juni, untuk membahas dimulainya kembali ekspor minyak Irak utara, kata wakil menteri perminyakan Irak untuk urusan hulu, Basim Mohammed, pada hari Kamis. Jika berjalan sesuai rencana, maka pasar minyak berpotensi untuk kembali mendapatkan tambahan pasokan sebesar 500 ribu bph pasca dibukanya kembali jalur pipa Irak-Turki tersebut.

Turut membebani pergerakan harga minyak, biaya penyewaan supertanker untuk mengangkut minyak dari Timur Tengah ke Asia melonjak ke level tertinggi sejak April karena lonjakan pesanan kargo untuk bulan Juni, ungkap sumber industri dan data Refinitiv Eikon. Kenaikan tarif pengangkutan berpotensi menambah biaya yang tentunya akan menjadi hambatan, terutama menjelang kenaikan permintaan minyak mentah di Asia pada kuartal ketiga karena kilang menyelesaikan pemeliharaan dan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan bahan bakar puncak musim panas.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $73 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $69 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00

USA - Michigan Consumer Sentiment

 

60.1

59.2

21:00

USA - Michigan Consumer Expectations

 

56.5

55.4

21:00

USA - Michigan Inflation Expectations

 

4.0%

4.2%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Baca juga artikel lainnya : 

Syariah

Sharia


Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788