Indikator Harga
| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0952 | 0.05% |
GBPUSD | 1.2624 | 0.06% |
AUDUSD | 0.6604 | 0.23% |
NZDUSD | 0.6094 | 0.16% |
USDJPY | 148.66 | -0.28% |
USDCHF | 0.8800 | -0.10% |
USDCAD | 1.3618 | -0.09% |
GOLDUD | 2013.69 | 0.02% |
COFU | 75.07 | 0.08% |
USD/IDR | 15455 | 0.10% |
Selasa, 28 November 2023 - Pergerakan minyak mentah mengalami kenaikan pada pagi ini ke level di tengah $75.07 per barel disebabkan oleh pertemuan OPEC yang akan segera terlaksana.
Negara-negara Afrika menghadapi tantangan serius dalam mencapai target produksinya karena minimnya investasi dalam infrastruktur dan kendala kapasitas. Pada tanggal 27 November, OPEC dan sekutunya, OPEC+, mengumumkan bahwa Arab Saudi, sebagai pemimpin de facto OPEC+, mendorong negara-negara produsen minyak lainnya untuk mengurangi kuota produksi guna menstabilkan pasar global. Meskipun usulan ini diakui oleh beberapa anggota, tidak semua negara mendukungnya.
Sejak Juli tahun ini, Arab Saudi telah mengurangi pasokan minyak sebesar 1 juta barel per hari dan kini mencari dukungan tambahan dari sekutunya. Namun, proses negosiasi terbukti sulit, hal ini menyebabkan penundaan pertemuan OPEC+ hingga 30 November. Perubahan menjadi pertemuan virtual mengakibatkan penurunan signifikan pada harga pasar minyak.
Hasil akhir negosiasi pada pertemuan 30 November nanti sangat bergantung pada seberapa besar Arab Saudi bersedia menanggung pengurangan produksi baru. Sementara itu, kekhawatiran terhadap kemungkinan surplus pasokan minyak awal tahun depan semakin meningkat. Fokus pasar kedepan menunggu rilisnya data dari API dengan perkiraan sebesar meningkat 1.467M. Selain itu, pasar memperkirakan data stok minyak mentah oleh EIA mengalami penurunan sekitar 2 juta barel. data dari API stok minyak mentah yang tinggi di Amerika Serikat 8.701M juta barel, faktor ini menjadi tekanan tambahan terhadap harga minyak. Para pelaku pasar memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah dapat mengalami penurunan sekitar 2 juta barel dalam sepekan hingga 30 November, meskipun EIA memperkirakan adanya surplus.
Di tengah ketegangan pasar minyak, perpanjangan agensi senjata antara Israel dan Hamas di Gaza selama dua hari. Jeda ini merupakan kelanjutan dari tujuh minggu peperangan di kawasan Timur Tengah, yang telah memengaruhi harga minyak karena kekhawatiran akan dampaknya terhadap pasokan. Namun, OPEC menolak permintaan Iran untuk mengeluarkan embargo minyak terhadap Israel, dan konflik tersebut tampaknya terus memainkan peran dalam fluktuasi harga minyak saat ini.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $77.31 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $72.78 per barel.
Jam | Data | Actual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
22:00 | USD - CB Consumer Confidence | - | 101.0 | 102.6 | |||||
22:00 | USD - Richmond Manufacturing Index | - | 1 | 3 | |||||
22:05 | USD - FOMC Member Waller Speaks | - | - | - |