Indikator Harga
| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0991 | 0.12% |
GBPUSD | 1.2696 | 0.17% |
AUDUSD | 0.6648 | 0.12% |
NZDUSD | 0.6135 | 0.93% |
USDJPY | 147.45 | -0.42% |
USDCHF | 0.8775 | -0.16% |
USDCAD | 1.3569 | -0.18% |
GOLDUD | 2040.99 | 0.35% |
COFU | 76.42 | 0.24% |
USD/IDR | 15375 | -0.03% |
Rabu, 29 November 2023 - Pergerakan minyak mentah mengalami kenaikan pada pagi ini ke level di tengah $76.42 per barel disebabkan oleh melemahnya dolar, penurunan persediaan minyak mentah AS, dan penurunan produksi Kazakhstan.
Dolar AS merosot ke level terendah dalam tiga bulan pada hari Selasa setelah Gubernur The Federal Reserve AS (Christopher Waller), menyatakan kemungkinan menurunkan suku bunga jika inflasi terus menurun. The Fed juga menambahkan apabila kebijakan saat ini berada pada posisi yang tepat untuk memperlambat perekonomian dan mengembalikan inflasi ke 2%. Jika penurunan inflasi terus berlanjut selama beberapa bulan lagi, tiga bulan, empat bulan, lima bulan, Fed bisa mulai menurunkan suku bunga hanya karena inflasi lebih rendah. Pelaku pasar mengharapkan pelemahan kinerja Dolar AS membuat permintaan minyak mentah AS semakin meningkat, karena membuat minyak dalam mata uang Dolar AS menjadi lebih murah bagi yang memegang mata uang lain.
Persediaan minyak mentah AS mengalami penurunan sebesar 817.000 barel pada minggu lalu, menurut data dari American Petroleum Institute (API). Meskipun angka ini meleset dari ekspektasi penurunan sebesar 2 juta barel, penurunan persediaan yang lebih kecil ini terjadi setelah peningkatan signifikan sebanyak 8,7 juta barel pada minggu sebelumnya. Kenaikan persediaan AS selama empat minggu berturut-turut mencerminkan penurunan permintaan bahan bakar, menciptakan ketidakpastian terkait dampaknya pada pasar minyak global. Tidak hanya di Amerika Serikat, Kazakhstan juga mengalami pemangkasan produksi minyak sebesar 56% atau setara tiga ladang minyak dikarenakan badai yang terjadi di Laut Hitam.
OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, mengadakan pertemuan secara online pada hari Kamis untuk membahas target produksi tahun 2024. Diprediksi bahwa Arab Saudi dan Rusia akan memimpin grup dalam pemangkasan produksi lebih lanjut. Kedua negara telah konsisten memangkas pasokan selama setahun terakhir untuk mendukung harga minyak mentah dan diperkirakan akan memperpanjang kebijakan pemangkasan ini hingga tahun 2024.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $78.11 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $74.52 per barel.
Jam | Data | Actual | Ekspektasi | Sebelumnya |
4:30 | US - API Crude Oil Stock Change | -0.817M | 2.000 | 9.047M |
20:30 | USD - GDP Growth ate QoQ 2nd Est | - | 5% | 2.1% |
22:30 | USD - EIA Crrude Oil Stocks Change | - | -0.933M | 8.701M |