Home
>
News
>
Publication
>
Chengdu Mulai New Normal, Harga Minyak Ikut Terdongkrak
Chengdu Mulai New Normal, Harga Minyak Ikut Terdongkrak
Monday, 19 September 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.00100

-0.10%

GBPUSD

1.14130

-0.04%

AUDUSD

0.67000

0.21%

NZDUSD

0.59830

-0.13%

USDJPY

142.950

0.17%

USDCHF

0.96430

0.10%

USDCAD

1.32680

0.01%

GOLDUD

1675.500

-0.38%

COFU

84.81

0.70%

USD/IDR

14950

0.20%

Fokus Crude Oil:

  1. Kota Chengdu akan menjalankan new normal secara bertahap mulai hari Senin (19/9).
  2. Biden mengatakan AS akan membela Taiwan jika terjadi invasi China.

***************************************************************

Senin, 19 September 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak menguat didukung oleh sentimen positif dari pengumuman kota Chengdu yang akan memulai aktifitas new normal mulai 19 September, serta potensi penurunan pasokan minyak dari Nigeria.

Setelah pencabutan penguncian pada 15 September, kota Chengdu di China barat daya berencana untuk memulai fase new normal secara bertahap mulai hari Senin (19/9), ungkap pernyataan dari otoritas kota Chengdu pada hari Minggu. Berita tersebut memicu optimisme akan kembali meningkatnya aktivitas ekonomi di kota terbesar keenam dengan peringkat PDB terbesar ketiga di China, yang sekaligus akan turut membantu meningkatkan permintaan bahan bakar dengan dimulainya kembali transportasi umum dan pribadi. Secara keseluruhan, China melaporkan 990 kasus infeksi baru untuk 18 September, turun dibanding 1,189 kasus pada sehari sebelumnya.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, kapal Bonga di Nigeria yang memiliki kapasitas produksi serta penyimpanan sebesar lebih dari 200,000 bph dan 150 juta kaki kubik gas per hari dijadwalkan akan menjalani pemeliharaan pada bulan Oktober, ungkap juru bicara Shell Nigeria Exploration, and Production Company Limited (SNEPCo) pada hari Minggu. Dalam pernyataannya, SNEPCo tidak menyebutkan berapa lama pemeliharaan unit apung Bonga akan berlangsung, yang memicu kekhawatiran akan terjadi penurunan pasokan minyak dari Nigeria dalam beberapa waktu dekat.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu melontarkan pernyataan bahwa pasukan AS akan membela Taiwan jika terjadi invasi oleh China. Pernyataan Biden tersebut berpotensi memicu kembali meningkatnya tensi antara kedua negara raksasa ekonomi utama dunia itu, karena Taiwan merupakan isu yang sangat sensitif bagi China.

Dari Irak, Basrah Oil Company pada hari Sabtu mengumumkan bahwa operasi pemuatan dan ekspor minyak dari pelabuhan Basrah kembali berlangsung normal pasca penghentian operasi pada hari Jumat akibat tumpahan minyak. Pelabuhan Basrah sendiri memiliki kapasitas ekspor hingga 1.8 juta bph.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $80 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00

USA - NAHB Housing Market Index

 

47

49

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788