Indikator Harga
| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0591 | -0.05% |
GBPUSD | 1.2029 | -0.10% |
AUDUSD | 0.6650 | -0.14% |
NZDUSD | 0.6624 | -0.11% |
USDJPY | 132.31 | 0.06% |
USDCHF | 0.9309 | 0.06% |
USDCAD | 1.3647 | 0.07% |
GOLDUD | 1792.6 | -0.05% |
USD/IDR | 15590 | -0.01% |
Jumat 23 Desember 2022 – Pergerakan minyak mentah turun pada perdagangan pagi ini ke level $78.18 per barel karena kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve dan meningkatnya kasus COVID-19 di China akan mengurangi permintaan.
Dalam berita yang beredar Lonjakan kasus Covid-19 di China sebagai konsumen terbesar minyak mentah dunia turut menjadi fokus pelaku pasar. China melaporkan tidak ada kematian baru akibat Covid pada 20 Desember namun melaporkan lima kematian pada hari sebelumnya dan membuat total kematian menjadi 5.241 kasus sangat rendah menurut standar global. Selain itu pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu mengatakan China mungkin berjuang untuk mempertahankan jumlah infeksi COVID-19 yang akurat karena mengalami lonjakan besar dalam kasus. Kenaikan jumlah kematian baru pada warga negara China ini menjadi sentimen negatif bagi minyak dunia akibat kekhawatiran pengurangan permintaan.
Sentimen negatif lainnya datang dari data ekonomi AS yang menunjukkan jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat dibanding sebelumnya namun lebih rendah dari perkiraan pasar dan data ekonomi AS lainnya menunjukan PDB AS untuk Q3 yang optimis membuat kinerja USD menguat. Ekonomi AS berkembang pada tingkat tahunan sebesar 3,2% pada kuartal ketiga (Q3), per pembacaan akhir Produk Domestik Bruto (PDB), dibandingkan perkiraan sebelumnya 2,9%. Data yang cerah meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed lebih cenderung mengintensifkan kenaikan suku bunga dalam sebuah langkah yang dapat memperlambat ekonomi dan menghambat konsumsi bahan bakar.
Pada perdagangan lalu Uni Eropa, negara-negara G7, dan Australia memperkenalkan batas harga $60 per barel untuk minyak Rusia, efektif mulai 5 Desember, di atas embargo Uni Eropa atas impor minyak mentah Rusia melalui laut. Pembatasan tersebut memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk mengimpor minyak mentah Rusia melalui laut, tetapi melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual di bawah $60. Dampak pembatasan terhadap pemuatan Ural dari pelabuhan Baltik tersebut dapat memotong ekspor minyak Baltik Rusia sebesar 20% di bulan Desember, hal ini dapat memberikan dukungan terhadap harga minyak mentah lebih lanjut.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $82.00 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $70.00 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
20:30 | US - Core PCE Price Index YoY (NOV) |
| 4.7% | 5% |
20:30 | US - Durable Goods Order MoM (NOV) |
| -0.6% | 1% |
20:30 | US - Price Index YoY |
| - | 6% |
22:00 | US - Michigan Consumer Sentiment Final (DEC) |
| 4.7% | 7.5% |