Home
>
News
>
Publication
>
Ukraina Ancam Stop Rute Gas Rusia ke Eropa, Minyak Ikut Terdongkrak Naik
Ukraina Ancam Stop Rute Gas Rusia ke Eropa, Minyak Ikut Terdongkrak Naik
Wednesday, 11 May 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05270

0.02%

GBPUSD

1.23230

0.08%

AUDUSD

0.69350

0.19%

NZDUSD

0.62850

0.29%

USDJPY

130.440

-0.04%

USDCHF

0.99610

-0.10%

USDCAD

1.30240

-0.10%

GOLDUD

1838.000

-0.22%

COFU

99.00

2.18%

USD/IDR

14545

0.07%

Fokus Crude Oil:

  1. Ukraina berencana hentikan rute transit gas Rusia ke Eropa mulai Rabu.
  2. Volatilitas pasar minyak tidak ada kaitan dengan OPEC+, tegas UEA.

***************************************************************

Rabu, 11 Mei 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish dipicu oleh kekhawatiran akan potensi gangguan lebih lanjut atas pasokan gas ke Eropa serta sinyal OPEC+ untuk tidak menambah lebih banyak pasokan. Meski demikian, ketidakpastian atas aksi embargo minyak Rusia dan laporan dari API membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Ukraina pada hari Selasa mengatakan akan menangguhkan aliran gas dari Rusia ke Eropa melalui rute Sokhranivka mulai pukul 07:00 waktu setempat pada Rabu, ungkap GTSOU yang mengoperasikan sistem gas Ukraina. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan gangguan lebih lanjut atas pasokan gas ke Eropa yang berpotensi mendongkrak kenaikan harga energi.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, dalam konferensi di Abu Dhabi pada hari Selasa, Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail al-Mazrouei menegaskan bahwa volatilitas ekstrim di pasar minyak dalam beberapa pekan terakhir bukan disebabkan karena masalah penawaran dan permintaan, namun lebih disebabkan oleh aksi boikot atas minyak mentah tertentu, sehingga hal ini tidak terkait dengan OPEC+ dan sepenuhnya berada di luar kendali aliansi. Dalam acara yang sama, Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, menyatakan bahwa OPEC tidak akan membawa masalah politik ke dalam keputusan yang dibuat. Pernyataan dari UEA dan Saudi itu menguatkan potensi bahwa OPEC+ tidak akan menambah lebih banyak pasokan, meskipun ada wacana embargo terhadap minyak Rusia yang akan dilakukan Uni Eropa.

Sementara itu, komisi Uni Eropa (UE) memutuskan untuk menunda mengambil keputusan atas proposal embargo minyak Rusia yang diusulkan pada 4 Mei lalu karena belum mendapatkan suara penuh dari negara anggotanya. Diantara beberapa negara yang menentang usulan itu, Hungaria merupakan yang paling vokal menolak. Para menteri negara anggota UE dijadwalkan akan bertemu kembali pada 16 Mei nanti untuk melanjutkan pembahasan embargo tersebut.

Dari sisi pasokan, grup industri American Petroleum Institute (API) dalam laporan terbarunya menunjukkan stok minyak mentah dan stok bensin di AS dalam sepekan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1.62 juta barel dan 823 ribu barel. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Untuk angka resmi versi pemerintah akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $105.50 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $95.50 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:30

USA - EIA Crude Oil Domestic Production

 

 

11.9M

22:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-0.457M

1.302M

22:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-1.574M

-2.230M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788