Indikator Harga

Fokus Emas :

1. Pasar Menanti Laporan GDP Q1 AS
2. Sentimen Data Perekonomian AS

Kamis, 25 April 2024 – Harga emas kembali bangkit ke area $2320 setelah ketegangan di Timur Tengah mereda. Data ekonomi Amerika yang melebihi ekspektasi dan tingginya imbal hasil treasury AS tidak membuat para pelaku pasar berhenti membeli emas.

Ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed pada pertengahan tahun pudar dan saat ini para pelaku pasar berspekulasi pemangkasan akan terjadi di bulan September tahun ini. Departemen perdagangan AS menunjukan data Durable Order Goods bulan Maret naik atas angka bulan Februrari, sementara angka penjualan inti meleset dari perkiraan namun masih naik dibanding bulan sebelumnya.

Secara garis besar, data perekonomian AS menunjukan perekonomian tidak berjalan cukup baik bagi Federal Reserve untuk dapat mempertahankan suku bunga pada level yang tinggi saat ini. Pelaku pasar mulai berspekulasi akan kebijakan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed.

Saat ini pasar sedang menunggu rilisnya data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Maret dan pembacaan awal Produk Domestik Bruto (PDB) dari kuartal pertama. Klaim Pengangguran Mingguan pada minggu ini juga akan menjadi perhatian utama untuk mengukur tingkat perekonomian dan inflasi Amerika Serikat.

Federal Reserve akan memberikan perhatian untuk menilai kekuatan ekonomi AS setelah rilisnya data GDP Q1. Lebih kuat dari perkiraan akan mendorong penundaan penurunan suku bunga, dan sebaliknya jika lebih lemah dari perkiraan. Saat ini pasar memprediksikan GDP index sebesar 2,5%.

Harga emas bergerak dengan support saat ini beralih ke area $2291 dan resistance terdekat berada di area $2392 Support terjauhnya berada di area $2267 hingga ke area $2246, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area $2400 hingga ke area $2417.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Gold Daily Newsletter