Home
>
News
>
Publication
>
Sinyal Penurunan Kasus Covid di China, Dukung Penguatan Minyak
Sinyal Penurunan Kasus Covid di China, Dukung Penguatan Minyak
Monday, 17 October 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.97240

0.21%

GBPUSD

1.11730

0.51%

AUDUSD

0.61860

0.68%

NZDUSD

0.55630

0.32%

USDJPY

148.440

0.11%

USDCHF

1.00400

-0.04%

USDCAD

1.38760

-0.32%

GOLDUD

1,643.000

0.47%

COFU

85.59

0.68%

USD/IDR

15,465

0.03%

Fokus Crude Oil:

  1. Kasus infeksi baru Covid di China turun di bawah 1,000 kasus per hari, ungkap Komisi Kesehatan Nasional (17/10).
  2. Anggota OPEC+ nyatakan dukungan atas keputusan untuk mengurangi produksi.

***************************************************************

Senin, 17 Oktober 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish didukung oleh sejumlah katalis utama antara lain sinyal terus menurunnya angka Covid di China, pernyataan dukungan dari anggota OPEC+, dan ancaman penghentian pasokan gas oleh Gazprom. Meski demikian, potensi peningkatan produksi minyak AS dalam masa mendatang membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

China melaporkan angka infeksi baru Covid per 16 Oktober turun menjadi 921 kasus, dibanding 1,026 kasus pada sehari sebelumnya, ungkap Komisi Kesehatan Nasional pada hari Senin. Data terbaru yang dirilis juga menunjukkan penyebaran di berbagai kota ekonomi utama China berhasil teredam, yang sekaligus memberikan harapan akan segera dicabutnya pembatasan ketat di negara konsumen minyak terbesar kedua dunia tersebut.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, negara-negara anggota OPEC+ pada hari Minggu saling menyatakan dukungan atas keputusan pengurangan produksi yang disepakati oleh aliansi 23 negara produsen minyak dalam pertemuan 5 Oktober lalu. Pernyataan dukungan tersebut mematahkan komentar yang dirilis oleh AS pada hari Kamis yang mengatakan bahwa Arab Saudi telah memaksa semua anggota OPEC+ untuk menyepakati pemangkasan produksi.

Sentimen positif lainnya juga datang dari pernyataan CEO Gazprom, Alexei Miller yang pada hari Minggu menegaskan bahwa rencana pembatasan harga ekspor gas Rusia akan mengarah pada penghentian pasokan. Penegasan dari Miller tersebut menguatkan ancaman yang dilontarkan bulan lalu oleh Presiden Vladimir Putin untuk memangkas pasokan energi jika batas harga sampai diberlakukan. Penghentian pasokan dari Rusia berpotensi memicu pasokan di pasar energi global semakin mengetat, mengingat Rusia merupakan eksportir minyak terbesar kedua dunia setelah Arab Saudi dan sekaligus eksportir gas alam utama dunia.

Sementara itu, dari sisi pasokan dilaporkan bahwa jumlah rig minyak AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 8 rig menjadi 610 rig, tertinggi sejak Maret 2020, ungkap laporan terbaru yang dirilis oleh perusahaan layanan jasa energi asal AS, Baker Hughes untuk pekan yang berakhir 14 Oktober. Laporan Baker Hughes tersebut mengindikasikan potensi kenaikan produksi AS di masa mendatang.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $82 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - NY Empire State Manufacturing Index

 

-4.3

-1.5

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788