Home
>
News
>
Publication
>
Putin Resmi Larang Ekspor ke Barat, Harga Minyak Ikut Bullish
Putin Resmi Larang Ekspor ke Barat, Harga Minyak Ikut Bullish
Wednesday, 28 December 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.06380

-0.13%

GBPUSD

1.20130

-0.05%

AUDUSD

0.67320

-0.19%

NZDUSD

0.62740

-0.27%

USDJPY

133.450

0.04%

USDCHF

0.92810

0.03%

USDCAD

1.35210

0.03%

GOLDUD

1,813.900

0.00%

COFU

79.89

-0.33%

USD/IDR

15,654

-0.35%

Fokus Crude Oil:

  • Putin resmi keluarkan larangan penjualan minyak ke negara peserta batas harga mulai 1 Februari 2023.
  • Permintaan minyak China bulan November meningkat sebesar 3.6% secara bulanan.

***************************************************************

Rabu, 28 Desember 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau kembali stabil pasca meredanya ancaman badai Elliott terhadap pasar energi AS. Meski demikian, harga minyak masih berpotensi bullish dengan adanya sentimen dari pernyataan Putin terkait tanggapan atas batas harga, dan data positif permintaan minyak China.

Beberapa kilang minyak AS pada hari Selasa mulai beroperasi kembali dan meningkatkan produksi pasca ditutupnya operasional kilang selama pekan Natal akibat badai Elliott yang menyebabkan pembekuan pada fasilitas penyulingan minyak di sepanjang Pantai Teluk AS. Meskipun pemulihan untuk beberapa kilang diperkirakan akan berlangsung hingga Januari, namun pengoperasian kembali yang dilakukan tersebut meredam kekhawatiran akan pasokan energi di AS, ditambah dengan proyeksi cuaca yang mulai membaik pada minggu ini.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa resmi mengeluarkan larangan penjualan minyak mentah ke negara-negara yang berpartisipasi dalam pembatasan harga yang di inisiasi oleh Barat. Larangan yang akan dimulai pada 1 Februari 2023 hingga setidaknya Juli 2023 tersebut berlaku bagi kontrak penjualan minyak mentah ke badan hukum asing dan individu baik secara langsung maupun tidak langsung. Sementara untuk produk minyak sulingan seperti bensin dan solar akan berlaku pada tanggal yang akan ditetapkan oleh pemerintah. Putin juga mengatakan bahwa Rusia akan mengamati perkembangan di pasar minyak global pada kuartal pertama 2023 untuk melihat dampak dari batasan harga sebelum memutuskan apakah akan mengambil tindakan pembalasan lebih lanjut, termasuk memberlakukan harga dasar.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, permintaan minyak China bulan November naik 3.62% menjadi 14.70 juta barel dibanding bulan Oktober, yang sekaligus merupakan level tertinggi dalam 11 bulan, ungkap data terbaru dari Administrasi Umum Bea Cukai dan Biro Statistik Nasional China. Diperkirakan kedepannya permintaan di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu akan semakin meningkat, terlebih setelah pemerintah China mencabut larangan karantina Covid bagi turis yang akan masuk ke China mulai 8 Januari 2023.

Untuk indikator pasar berupa laporan mingguan persediaan minyak dan bensin di AS versi grup industri American Petroleum Instittute (API) dan badan statistik pemerintah AS Energy Information Administration (EIA), ditunda perilisannya karena berlangsungnya libur perayaan Natal di awal pekan.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:00

USA - Pending Home Sales MoM

 

-0.8%

-4.6%

22:00

USA - Richmond Manufacturing Index

 

-10

-9

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788