| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.07310 | 0.23% |
GBPUSD | 1.21580 | 0.16% |
AUDUSD | 0.66820 | 0.42% |
NZDUSD | 0.62350 | 0.45% |
USDJPY | 134.210 | -0.13% |
USDCHF | 0.91410 | -0.20% |
USDCAD | 1.36830 | -0.15% |
GOLDUD | 1,903.500 | 0.00% |
COFU | 71.56 | 0.89% |
USD/IDR | 15,360 | -0.13% |
Rabu, 15 Maret 2023 - Setelah merosot tajam pada penutupan kemarin akibat kepanikan di pasar keuangan AS, harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi menguat didukung oleh proyeksi pertumbuhan minyak oleh China serta isyarat kenaikan tensi antara AS dan Rusia.
Pasar minyak global diprediksi akan berada di jalur surplus moderat pada kuartal II tahun ini di tengah jeda permintaan musiman, ungkap OPEC dalam laporan bulanan yang dirilis hari Selasa. Surplus dapat lebih besar lagi jika produksi minyak Rusia masih akan tetap kuat meskipun berada di bawah sanksi internasional dari Barat. OPEC memperkirakan produksi Rusia akan mencapai 10.9 juta bph pada kuartal ini atau sekitar 620 ribu bph lebih banyak dari yang diperkirakan bulan lalu.
Sementara itu, pertumbuhan permintaan minyak China pada 2023 diperkirakan akan meningkat dari perkiraan bulan lalu di angka 590 ribu bph menjadi 710 ribu barel, tambah OPEC pada hari Selasa. OPEC juga mengatakan secara total permintaan minyak global akan meningkat sebesar 2.3 juta bph atau 2.3% lebih tinggi pada tahun 2023 ini.
Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, militer AS menuding jet tempur Su-27 milik Rusia sebagai penyebab jatuhnya drone mata-mata MQ-9 milik AS ke Laut Hitam pada hari Selasa. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan kelanjutan kesepakatan ekspor biji-bijian dari Pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang akan berakhir pada 18 Maret nanti. Sebelumnya, usulan perpanjangan selama 60 hari telah ditolak oleh Ukraina.
Dari sisi stok dilaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS dalam sepekan naik sebesar 1.16 juta barel, ungkap laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 10 Maret. Kenaikan stok tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik Energy Information Administration (EIA).
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $70 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
21:30 | USA - EIA Crude Oil Stock Change |
| 1.188M | -1.694M |
21:30 | USA - EIA Gasoline Stock Change |
| -1.820M | 1.134M |