Home
>
News
>
Publication
>
Proyeksi Negatif IEA Serta IMF Buat Minyak Turut Meredup
Proyeksi Negatif IEA Serta IMF Buat Minyak Turut Meredup
Friday, 14 July 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.12260

0.05%

GBPUSD

1.31300

0.04%

AUDUSD

0.68860

0.04%

NZDUSD

0.63910

0.17%

USDJPY

138.000

-0.42%

USDCHF

0.85890

-0.17%

USDCAD

1.31140

-0.08%

GOLDUD

1,961.230

0.07%

COFU

77.16

-0.31%

USD/IDR

14,930

0.13%

Fokus Crude Oil:

  • IEA pangkas proyeksi permintaan minyak 2023 karena suku bunga membebani pertumbuhan.
  • IMF mengatakan pertumbuhan ekonomi China melambat pasca pembukaan di kuartal 1 yang kuat.

***************************************************************

Jumat, 14 Juli 2023 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak terkoreksi turun dibebani oleh sentimen pasca rilisnya proyeksi bernada negatif dari IEA dan IMF. Meski demikian, optimisme OPEC dan gangguan di Libya membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Dalam laporan bulanan reguler yang dirilis hari Kamis, Badan Energi Internasional (IEA) memangkas perkiraan permintaan minyak 2023 untuk pertama kalinya tahun ini menjadi 2.2 juta bph, turun dari proyeksi sebelumnya di angka 2.4 juta bph karena melambatnya ekonomi negara-negara maju yang salah satu pemicunya karena suku bunga yang lebih tinggi. Namun, IEA melihat bahwa permintaan China akan tetap kuat dan tetap optimis China akan menyumbang 70 persen dari peningkatan permintaan global meskipun pemulihan ekonominya tampaknya goyah, meskipun ditengah tekanan tersebut.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan melambat setelah pembukaan yang kuat pada kuartal pertama, ungkap juru bicara IMF Julie Kozack pada hari Kamis. Kozack mengatakan IMF akan merevisi perkiraan pertumbuhan China sebagai bagian dari pembaruan Outlook Ekonomi Dunia pada 25 Juli, tetapi tidak mengindikasikan apakah akan direvisi lebih rendah. Selain itu, Kozack menambahkan bahwa IMF akan perkembangan inflasi di China.

Sementara itu, OPEC melihat permintaan minyak dunia akan naik menyentuh 2.5 juta bph pada 2024, naik 2.2%, dibandingkan dengan pertumbuhan 2.44 juta bph pada 2023. Angka proyeksi OPEC dalam laporan bulanan yang dirilis hari Kamis itu dua kali lipat dari angka proyeksi IEA sebab OPEC optimis meskipun ada hambatan ekonomi, namun China dan India akan terus mendorong ekspansi penggunaan bahan bakar.

Sentimen positif lainnya datang dari berita penutupan sejumlah ladang minyak di Libya pada hari Kamis akibat aksi protes oleh suku setempat. Penutupan ladang tersebut berpotensi mempengaruhi pasokan dari Libya sebesar lebih dari 250 ribu bph ke pasar.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $79 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $75 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - Export Prices MoM

 

-0.2%

-1.9%

19:30

USA - Import Prices MoM

 

-0.1%

-0.6%

21:00

USA - Michigan Consumer Sentiment Prel

 

65.5

64.4

21:00

USA - Michigan Inflation Expectations Prel

 

3.3%

3.3%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788