Home
>
News
>
Publication
>
Produksi OPEC Merosot, Harga Minyak Kembali Terdongkrak
Produksi OPEC Merosot, Harga Minyak Kembali Terdongkrak
Wednesday, 15 June 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.04150

0.23%

GBPUSD

1.19930

0.34%

AUDUSD

0.68680

0.63%

NZDUSD

0.62130

0.34%

USDJPY

135.460

-0.14%

USDCHF

1.00120

-0.20%

USDCAD

1.29520

-0.09%

GOLDUD

1808.000

0.44%

COFU

119.07

0.23%

USD/IDR

14685

0.34%

Fokus Crude Oil:

  1. Produksi OPEC bulan Mei turun 176 ribu bph dibanding produksi bulan April.
  2. AS berencana merilis hingga 45 juta barel minyak dari Cadangan Strategis, terbesar dalam sejarah.

***************************************************************

Rabu, 15 Juni 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi menguat didukung oleh sentimen positif pasca rilisnya laporan terbaru OPEC. Meski demikian, rencana perilisan minyak AS, laporan API serta potensi UE untuk membeli lebih banyak minyak Rusia hingga 5 Desember membuat pergerakan harga tertekan.

Dalam Laporan Pasar Minyak Bulanan yang dirilis hari Selasa, OPEC melaporkan produksi bulan Mei sebesar 28.5 juta bph atau turun 176 ribu bph dibanding April 2022. Laporan tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa produksi OPEC bulan Mei tidak memenuhi kuota yang disepakati, terlebih 3 produsen utama OPEC yakni Arab Saudi, UEA dan Kuwait telah meningkatkan produksinya. Dari sisi permintaan, OPEC memperkirakan konsumsi minyak dunia akan meningkat sebesar 1.8 juta bph pada tahun depan, turun hampir setengah dari proyeksi konsumsi tahun ini di 3.4 juta bph. Melambatnya laju pertumbuhan permintaan minyak tahun depan dipengaruhi oleh perkembangan terkait pandemi Covid serta melonjaknya harga minyak yang mendorong kenaikan inflasi, ungkap OPEC dalam laporannya.

Sementara itu, Departemen Energi AS pada hari Selasa mengumumkan rencananya untuk merilis hingga 45 juta barel minyak dari Cadangan Minyak Strategis yang akan dimulai pada 16 Agustus hingga 30 September. Perilisan tersebut merupakan yang terbesar sejauh ini, yang sekaligus mendorong jumlah minyak dalam Cadangan Strategis menuju ke titik terendah sejak 1987.

Dari sisi pasokan, grup industri American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS dalam sepekan naik sebesar 736 ribu barel untuk pekan yang berakhir 10 Juni. Meski demikian, pasar masih menantikan angka versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Masih dari AS, Departemen Keuangan AS pada hari Selasa mengatakan AS akan mengizinkan transaksi terkait energi tertentu dengan Sberbank, VTB Bank, Alfa-Bank dan beberapa entitas Rusia lainnya untuk berlanjut hingga 5 Desember - hari yang sama ketika embargo impor minyak Rusia via laut berlaku. Selain itu, AS juga memperpanjang lisensi umum yang mengotorisasi transaksi dengan entitas termasuk Bank Sentral Rusia, Sovcombank, Vnesheconombank, dan lainnya. Pengumuman tersebut mengindikasikan negara-negara UE dapat melanjutkan impor minyaknya sementara.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $125 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $115 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:30

USA - EIA Crude Oil Domestic Production

 

 

11.9M

22:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-1.314M

2.025M

22:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

1.066M

-0.812M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788