Home
>
News
>
Publication
>
Perombakan Aturan Covid China Semakin Nyata, Minyak Kembali Stabil
Perombakan Aturan Covid China Semakin Nyata, Minyak Kembali Stabil
Thursday, 08 December 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05060

-0.03%

GBPUSD

1.22000

-0.09%

AUDUSD

0.67230

-0.27%

NZDUSD

0.63500

-0.06%

USDJPY

136.610

0.23%

USDCHF

0.94700

0.10%

USDCAD

1.36510

0.21%

GOLDUD

1,786.100

0.07%

COFU

72.38

0.39%

USD/IDR

15,615

-0.01%

Fokus Crude Oil:

  1. China ijinkan pasien Covid tanpa gejala dan bergejala ringan untuk dikarantina di rumah.
  2. AS desak Turki hentikan pemeriksaan tambahan pada tanker yang melalui lepas pantai Turki.

***************************************************************

Kamis, 08 Desember 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau kembali bergerak stabil didukung oleh beberapa sentimen positif seperti keseriusan China untuk melonggarkan aturan Covid, laporan EIA, dan ketegangan geopolitik di Irak. Meski demikian, ketidakpastian situasi di lepas pantai Turki membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Isyarat pemerintah China untuk melakukan perombakan besar-besaran terhadap kebijakan Covid semakin menguat pasca Komisi Kesehatan Nasional pada hari Rabu memperbolehkan pasien Covid tanpa gejala dan yang memiliki gejala ringan untuk dikarantina di rumah. Secara total, Infeksi harian mencapai 21,439 kasus pada 7 Desember, turun dari 25,321 kasus pada sehari sebelumnya. Dari total tersebut, sebanyak 17,360 merupakan kasus Covid tanpa gejala, kata Komisi Kesehatan Nasional. Pelonggaran pembatasan tersebut sekaligus memicu harapan akan ikut mendongkrak kenaikan permintaan di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.

Turut mendukung pergerakan harga, dalam laporan mingguan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah untuk pekan yang berakhir 2 Desember, turun sebesar 5.19 juta barel, jauh lebih besar dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 3.31 juta barel. Laporan tersebut mengindikasikan permintaan yang positif di pasar energi AS.

Sentimen positif lainnya datang dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Irak yang merupakan produsen minyak terbesar kedua di OPEC setelah Arab Saudi. Dalam upaya membubarkan protes anti-pemerintah, pasukan keamanan Irak menembak mati dua pengunjuk rasa di kota selatan Nassiriya pada hari Rabu. Aksi protes tersebut juga menandai demonstrasi mematikan pertama sejak pemerintahan baru dibentuk oleh Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani pada bulan Oktober.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo mengatakan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Turki Sedat Onal bahwa tidak perlu ada pemeriksaan tambahan pada kargo tanker minyak yang melewati lepas pantai Turki, kata Departemen Keuangan AS pada hari Rabu. Pemeriksaan tersebut telah menyebabkan antrean panjang untuk setidaknya 20 tanker minyak di selat Bosphorus, salah satu jalur pelayaran yang penting, karena digunakan untuk membawa lebih dari 3 persen pasokan global, termasuk pasokan dari Rusia dan Laut Kaspia. Penundaan transit ini dapat berdampak terutama pada perusahaan kilang China dan India yang membeli minyak dari Rusia.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $76 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $70 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:30

USA - Continuing Jobless Claims

 

1600K

1608K

20:30

USA - Initial Jobless Claims

 

230K

225K

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788