| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0477 | -0.09% |
GBPUSD | 1.2090 | -0.11% |
AUDUSD | 0.6362 | -0.24% |
NZDUSD | 0.5946 | -0.42% |
USDJPY | 149.85 | 0.01% |
USDCHF | 0.9183 | 0.03% |
USDCAD | 1.3675 | 0.14% |
GOLDUD | 1827.5 | -0.45% |
COFU | 88.67 | -0.52% |
USD/IDR | 15575 | 0.13% |
Selasa, 03 Oktober 2023 – Pergerakan harga minyak mentah mengalami penurunan pada pagi ini ke level $88.67 diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan perkiraan peningkatan produksi minyak mentah.
Dari sisi Pasokan, bulan lalu, dalam laporannya, OPEC mengumumkan peningkatan produksinya pada bulan Agustus rata-rata 113.000 barel per hari menjadi 27,5 juta barel. Produksi pada bulan Agustus meningkat untuk pertama kalinya sejak Februari. Selain itu, Iran, yang telah meningkatkan pasokan meskipun ada sanksi AS, juga memproduksi lebih banyak, dengan produksi mencapai tingkat tertinggi sejak 2018 sebesar 3,15 juta barel per hari. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) ditambah Rusia dan sekutu lainnya, akan melakukannya bertemu pada hari Rabu namun kemungkinan besar mereka tidak akan mengubah kebijakan produksi minyaknya saat ini.
Dalam berita yang beredar, menurut survei pasar Nigeria telah berhasil meningkatkan ekspor secara signifikan pada bulan September tanpa gangguan besar terhadap pengiriman dengan melakukan peningkatan produksi sebesar 110.000 barel per hari.
Menteri Energi Turki Alparslan Bayraktar pada Senin mengatakan, Pipa minyak Irak-Turki yang telah mengangkut minyak mentah Irak dari Kirkuk ke fasilitas penyimpanan ekspor di wilayah pantai Mediterania Turki akan kembali beroperasi minggu ini dan akan menyalurkan 500.000 barel minyak per hari ke pasar global. Sebelumnya pipa sepanjang 970 kilometer telah digunakan selama 45 tahun. Namun pipa tersebut mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang melanda Turki.
Kinerja Dolar AS menguat turut memberikan tekanan pada harga minyak setelah terdapat nada hawkish. Gubernur Federal Michelle Bowman mengatakan dia tetap bersedia mendukung kenaikan suku bunga lagi jika data yang masuk menunjukkan kemajuan inflasi terhenti atau berjalan terlalu lambat. Selain itu beberapa pejabat The Fed mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu tetap bersifat restriktif untuk “beberapa waktu” agar inflasi kembali turun ke target The Fed sebesar 2%. Suku bunga yang lebih tinggi dan penguatan dolar dapat membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Hal tersebut dapat berimbas pada pengurangan permintaan minyak
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90.60 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $85.30 per barel
Jam | Data | Actual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
0:00 | USD - FOMC Member Barr Speaks | - | - | - | |||||
21:00 | USD - JOLTS Job Openings | - | 8.81M | 8.83M |