Home
>
News
>
Publication
>
Pergerakan Minyak Dibayangi Penyebaran Covid di China dan Jepang
Pergerakan Minyak Dibayangi Penyebaran Covid di China dan Jepang
Friday, 15 July 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.00160

0.16%

GBPUSD

1.18200

0.22%

AUDUSD

0.67460

0.15%

NZDUSD

0.61300

0.11%

USDJPY

138.960

-0.04%

USDCHF

0.98400

-0.25%

USDCAD

1.31180

-0.12%

GOLDUD

1715.200

0.00%

COFU

96.39

0.19%

USD/IDR

14990

0.00%

Fokus Crude Oil:

  1. Beijing dan beberapa wilayah China terapkan penggunaan gelang pemantau Covid.
  2. Impor bahan bakar minyak Rusia ke Arab Saudi meningkat lebih dari dua kali lipat pada kuartal kedua.

***************************************************************

Jumat, 15 Juli 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, pergerakan harga minyak masih dibatasi oleh sentimen negatif dari meluasnya penyebaran Covid di China serta peringatan Jepang akan gelombang Covid baru. Meski demikian, peningkatan impor minyak Rusia oleh Arab Saudi, serta potensi pemangkasan pasokan gas lebih lanjut ke Eropa memberikan dukungan pada harga minyak.

Meluasnya penyebaran Covid mendorong pemerintah memberlakukan pengawasan serta pembatasan yang lebih ketat. Salah satu upaya terbaru yang diterapkan adalah penggunaan gelang pemantau Covid yang telah dilakukan di Beijing dan beberapa wilayah lain di China, termasuk Hong Kong, Henan, Mongolia Dalam, dan Zhejiang, menurut situs berita China Jiemian. Secara keseluruhan, China melaporkan rata-rata lebih dari 300 kasus infeksi lokal per hari pada bulan ini, lebih tinggi dari bulan Juni dimana rata-rata kasus per hari mencapai sekitar 70 kasus.

Selain China, Jepang pada hari Kamis memperingatkan sinyal gelombang baru infeksi Covid yang menyebar dengan cepat dan mendesak orang untuk berhati-hati menjelang akhir pekan yang panjang dan liburan musim panas sekolah. Ibu kota Jepang, Tokyo, pada hari Rabu melaporkan hampir 17 ribu kasus baru, tertinggi sejak Februari, dan perhitungan secara nasional naik di atas 90 ribu kasus.

Sementara itu, di tengah upaya AS untuk mendesak tambahan pasokan dari OPEC, Arab Saudi dilaporkan telah meningkatkan impor bahan bakar minyak Rusia sebanyak lebih dari dua kali lipat pada kuartal kedua, yang digunakan untuk pembangkit listrik di Saudi. Berdasarkan data Reuters, Arab Saudi mengimpor 647 ribu ton (setara 48 ribu bph) bahan bakar minyak dari Rusia melalui pelabuhan Rusia dan Estonia pada periode April-Juni tahun ini, naik dari 320 ribu ton pada periode yang sama tahun lalu.

Di samping itu, meningkatnya potensi pemangkasan pasokan gas dari Rusia ke Eropa melalui jalur pipa Nord Stream 1 turut memberikan dukungan pada harga minyak. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Kamis mengatakan bahwa masa depan pipa gas Nord Stream 1 ke Jerman akan tergantung pada permintaan gas di Eropa dan sanksi Barat terhadap Rusia. Bulan lalu, Rusia memangkas aliran gas hingga 40% dari total kapasitas Nord Stream 1, dengan alasan pengembalian turbin yang tertunda, dan saat ini jalur pipa sedang dalam proses pemeliharaan tahunan hingga 21 Juli.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $100 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - Retail Sales MoM

 

0.8%

-0.3%

19:30

USA - Empire State Manufacturing Index

 

-2.1

-1.2

20:15

USA - Industrial Production MoM

 

0.1%

0.1%

20:15

USA - Manufacturing Production MoM

 

-0.1%

-0.2%

21:00

USA - Michigan Consumer Sentiment Prelim

 

49.0

50.0

21:00

USA - Business Inventories MoM

 

13%

12%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788