Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Tertekan Oleh Sentimen Proyeksi OPEC Serta Peringatan Yellen
Minyak Tertekan Oleh Sentimen Proyeksi OPEC Serta Peringatan Yellen
Friday, 12 May 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.09140

-0.04%

GBPUSD

1.25110

-0.03%

AUDUSD

0.67020

-0.07%

NZDUSD

0.62980

-0.27%

USDJPY

134.500

0.04%

USDCHF

0.89420

0.07%

USDCAD

1.34920

0.05%

GOLDUD

2,014.390

-0.17%

COFU

71.42

-1.08%

USD/IDR

14,750

0.00%

Fokus Crude Oil:

  • OPEC melihat permintaan minyak dunia tahun 2023 hampir tidak berubah dari tahun sebelumnya.
  • Yellen memperingatkan ancaman pelemahan ekonomi global jika AS gagal membayar utang.

***************************************************************

Jumat, 12 Mei 2023 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak tertekan oleh sentimen dari proyeksi OPEC akan permintaan minyak dunia tahun 2023, dan ancaman pelemahan ekonomi global akibat kegagalan bayar utang AS. Meski demikian, berita penurunan produksi Nigeria serta isyarat pengisian kembali cadangan minyak darurat AS membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Dalam laporan bulanan yang dirilis hari Kamis, OPEC memproyeksikan permintaan minyak dunia tahun 2023 akan meningkat tipis menjadi 2.33 juta bph atau hampir tidak berubah dari perkiraan yang dirilis bulan lalu di level 2.32 juta bph. OPEC melihat permintaan minyak China akan naik 800 ribu bph pada tahun 2023, naik dari perkiraan sebelumnya di 760 ribu bph, karena kinerja ekonomi China yang lebih baik dari prediksi. OPEC dan sekutunya dijadwalkan akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 4 Juni mendatang.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Kamis mendesak Kongres untuk menaikkan batas utang federal $31.4 triliun dan mencegah default yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang berpotensi mengancam ekonomi AS serta memicu penurunan ekonomi global. Yellen mengatakan kegagalan AS membayar utang dapat menyebabkan penurunan peringkat kredit pemerintah AS, seperti yang terjadi selama pertarungan plafon utang pada 2011.

Sementara itu, produksi minyak Nigeria bulan April dilaporkan mengalami penurunan drastis hampir 20% akibat pemogokan pekerja Exxon Mobil Corp yang dimulai pada 13 April. Menurut data resmi pemerintah, output minyak mentah dan kondensat di negara produsen terbesar Afrika itu turun di bawah 1.25 juta barel pada bulan April, setelah sebelumnya berhasil mempertahankan tingkat harian stabil di antara 1.41 juta dan 1.55 juta barel sejak November.

Sentimen positif lainnya datang dari pernyataan Menteri Energi AS Jennifer Granholm pada hari Kamis yang mengatakan kepada anggota parlemen bahwa departemennya dapat mulai membeli kembali minyak untuk Cadangan Minyak Strategis (SPR) setelah menyelesaikan penjualan 26 juta barel yang diamanatkan oleh kongres pada bulan Juni.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $73 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $69 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - Export Prices MoM

 

0.2%

-0.3%

19:30

USA - Import Prices MoM

 

0.3%

-0.6%

21:00

USA - Michigan Consumer Sentiment

 

63.0

63.5

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788