Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Terpuruk Dibebani Varian Baru Covid-19 Dan Potensi Surplus Pasokan
Minyak Terpuruk Dibebani Varian Baru Covid-19 Dan Potensi Surplus Pasokan
Friday, 26 November 2021

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.12060

0.06%

GBPUSD

1.33180

-0.14%

AUDUSD

0.71870

-0.57%

NZDUSD

0.68580

-0.45%

USDJPY

115.350

-0.48%

USDCHF

0.93600

-0.24%

USDCAD

1.26460

0.36%

GOLDUD

1788.445

0.19%

COFR

1117912

-2.18%

USD/IDR

14270

0.21%

Fokus Crude Oil:

  1. Varian baru virus korona "B.1.1.529" yang mungkin resistan terhadap vaksin terdeteksi di Afrika Selatan.
  2. Saudi dan Rusia pertimbangkan kemungkinan pengurangan produksi dalam kebijakan produksi OPEC+.


Jumat, 26 November 2021 - Harga minyak pada penutupan pekan pagi ini terpantau bergerak bearish dibebani oleh berita penemuan varian baru Covid-19 yang resistan terhadap vaksin yang menambah kekhawatiran akan kembali terganggunya permintaan bahan bakar. Selain itu, potensi kelebihan pasokan global pada tahun depan turut membebani pergerakan harga minyak. Meski demikian, sinyal pengurangan produksi oleh OPEC+ membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Varian baru Covid-19 yang mungkin resistan terhadap vaksin terdeteksi di Afrika Selatan. Para ilmuwan pada hari Kamis mengatakan saat ini baru sedikit yang diketahui tentang varian baru tersebut, namun mutasi baru ini membuat vaksin menjadi kurang efektif dan menjadikan virus korona lebih menular. Berita yang muncul di tengah rebound kasus Covid-19 saat ini, khususnya di Eropa, memicu kekhawatiran akan mendorong kembali pembatasan gerak dan aktivitas perjalanan yang lebih meluas dan berpotensi menghambat pemulihan permintaan bahan bakar.

Turut membebani harga minyak, Departemen Energi AS telah meluncurkan lelang untuk merilis 32 juta barel minyak dari cadangan strategisnya, yang akan dikirimkan antara akhir Desember hingga April 2022. Selain itu, mereka berencana untuk segera merilis 18 juta barel lagi setelahnya.

Sementara itu, Arab Saudi dan Rusia sedang mempertimbangkan untuk melakukan perubahan dalam kebijakan minyak OPEC+ dengan mengurangi produksi minyak karena rencana perilisan cadangan strategis negara-negara konsumen utama berpotensi menyebabkan surplus pasokan di pasar global, kutip The Wall Street Journal pada hari Kamis dari sumber yang mengetahui masalah tersebut. Aliansi dari 23 negara produsen itu dijadwalkan akan bertemu pada 1 dan 2 Desember nanti untuk memutuskan kebijakan produksi OPEC+ bulan Januari.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,135,000 - 1,155,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,080,000 - 1,060,000 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

24hr

USA - Thanksgiving Day

-

-

-

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788