Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Terkonsolidasi Di Tengah Prospek Melambatnya Permintaan
Minyak Terkonsolidasi Di Tengah Prospek Melambatnya Permintaan
Thursday, 13 October 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.97010

-0.04%

GBPUSD

1.11040

-0.20%

AUDUSD

0.62760

-0.06%

NZDUSD

0.56070

-0.05%

USDJPY

146.910

0.01%

USDCHF

0.99760

0.02%

USDCAD

1.38130

0.04%

GOLDUD

1670.200

0.00%

COFU

87.08

-0.02%

USD/IDR

15345

0.03%

Fokus Crude Oil:

  1. Batas harga minyak Rusia dalam kisaran $60 per barel masih memungkinkan Rusia untuk untung, ungkap Janet Yellen.
  2. OPEC dan Departemen Energi AS pangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global.

***************************************************************

Kamis, 13 Oktober 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi dibebani oleh beragam sentimen yang dipicu oleh rilisnya pengumuman batas harga minyak Rusia di tengah proyeksi melambatnya pertumbuhan permintaan minyak global. Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada laporan EIA.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Rabu mengatakan bahwa penetapan batas harga minyak Rusia di kisaran $60 per barel kemungkinan sudah cukup untuk mengurangi pendapatan energi Rusia, bahkan masih memungkinkan Rusia untuk mendapatkan untung. Meski belum ada tanggapan dari Rusia, namun dari pernyataan sebelumnya Rusia telah menegaskan untuk tidak akan memasok minyak ke negara mana pun yang menyetujui skema batas harga tersebut.

Dalam laporan bulanan yang dirilis hari Rabu, OPEC kembali memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2022 untuk keempat kalinya sejak April dan juga memangkas angka tahun depan, dengan pertimbangan ekonomi yang melambat, kebangkitan Covid-19 China, dan inflasi yang tinggi. Permintaan diperkirakan akan mencapai 2.7% menjadi 2.64 juta bph pada 2022, atau turun 460 ribu bph dibanding perkiraan sebelumnya. Sementara untuk tahun 2023, permintaan minyak akan mencapai 2.34 juta bph atau lebih rendah 360 ribu bph dibanding perkiraan sebelumnya.

Senada dengan OPEC, Departemen Energi AS pada hari Rabu mengatakan bahwa permintaan minyak dunia dapat bertumbuh 1.5% pada tahun 2023 menjadi 101.03 juta bph, lebih rendah dari perkiraan bulan lalu di angka 101.50 juta bph. Sementara untuk konsumsi di pasar domestik diperkirakan hanya meningkat sebesar 0.9% pada tahun 2023, atau turun dari proyeksi sebelumya yang memperkirakan kenaikan sebesar 1.7%.

Dari sisi pasokan dilaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 7.10 juta barel, ungkap laporan yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 7 Oktober. Laporan tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan angka versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $84 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:00

USA - EIA Crude Oil Domestic Production

 

 

12.000M

22:00

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

1.75M

-1.356M

22:00

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-1.825M

-4.728M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788