Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Meredup Dibayangi Ancaman Resesi Global
Minyak Meredup Dibayangi Ancaman Resesi Global
Friday, 23 June 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.09550

-0.16%

GBPUSD

1.27410

-0.18%

AUDUSD

0.67560

-0.53%

NZDUSD

0.61770

-0.26%

USDJPY

143.090

-0.10%

USDCHF

0.89520

0.16%

USDCAD

1.31500

0.14%

GOLDUD

1,912.990

-0.05%

COFU

69.53

-0.59%

USD/IDR

14,960

0.27%

Fokus Crude Oil:

  • Beberapa bank sentral negara Eropa serentak naikkan suku bunga untuk menekan inflasi.
  • Rusia berencana memangkas ekspor via jalur pipa Transneft sebesar 0.5% pada kuartal ketiga.

***************************************************************

Jumat, 23 Juni 2023 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak bearish tertekan oleh sentimen negatif dari kekhawatiran akan ancaman resesi global. Meski demikian, rencana pemangkasan ekspor Rusia serta data positif laporan stok EIA membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Setelah pada pekan lalu (15/6), Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 22 tahun, beberapa bank sentral negara Eropa serentak menaikkan suku bunga utamanya pada hari Kamis. Beberapa bank tersebut antara lain bank sentral Norwegia yang menaikkan 0.5 bps dan memperingatkan potensi kenaikan lebih lanjut dalam waktu dekat, bank sentral Swiss menaikkan 25 bps, dan bank sentral Inggris yang menaikkan 50 bps. Kenaikan suku bunga tersebut memicu kekhawatiran akan mendorong negara Eropa memasuki resesi, karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis maupun konsumen, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Dari AS, Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis mengatakan bahwa bank sentral akan memutuskan mengenai kenaikan suku bunga dengan "langkah hati-hati", namun Powell tidak merinci tentang kapan dan sampai tingkat apa suku bunga akan dinaikkan. Sebagian besar pembuat kebijakan melihat setidaknya akan ada dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi pada akhir tahun ini. Powell juga menegaskan bahwa Fed tidak melihat potensi penurunan suku bunga dalam waktu dekat, setidaknya hingga Fed benar-benar yakin bahwa inflasi bergerak turun ke 2%, target inflasi Fed.

Sementara itu, Rusia berencana untuk memangkas ekspor minyak sebesar 0.5% yang dipasok melalui jalur pipa Transneft pada kuartal ketiga mendatang, ungkap sumber industri pada hari Kamis. Rencananya minyak yang akan dipasok via Transneft ditetapkan sebesar 4.24 juta bph untuk periode Juli hingga September. Selain itu, ekspor dari pelabuhan Primorsk, Ust-Luga dan Novorossiisk Rusia pada kuartal ketiga juga akan turun tipis 1.1% menjadi 2.26 juta bph dari 2.29 juta bph yang direncanakan untuk tiga bulan sebelumnya.

Dalam laporan mingguan yang dirilis Kamis malam oleh badan statistik pemerintah, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga turun sebesar 3.83 juta barel, di luar prediksi awal yang memperkirakan stok akan naik sebesar 329 ribu barel. Penurunan stok tersebut juga didukung oleh data positif ekspor minyak yang naik menjadi 4.5 juta bph pada pekan lalu, sementara impor turun sekitar 50% menjadi 1.6 juta bph.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $72 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $68 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - Flash Manufacturing PMI

 

48.6

48.4

20:45

USA - Flash Services PMI

 

53.9

54.9

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788