| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.04050 | 0.14% |
GBPUSD | 1.20540 | 0.17% |
AUDUSD | 0.67840 | 0.18% |
NZDUSD | 0.62970 | 0.29% |
USDJPY | 138.050 | -0.85% |
USDCHF | 0.94590 | -0.25% |
USDCAD | 1.34080 | 0.10% |
GOLDUD | 1,768.500 | 0.42% |
COFU | 80.40 | 0.16% |
USD/IDR | 15,732 | -0.69% |
Kamis, 01 Desember 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak menguat didukung oleh optimisme akan pemulihan permintaan di China. Selain itu, desakan AS agar UE segera menetapkan batas harga dan laporan EIA turut memberikan dukungan pada harga minyak.
Otoritas kota Guangzhou dan Chongqing pada hari Rabu mengumumkan pelonggaran pembatasan Covid, tepat sehari setelah protes di Guangzhou selatan yang berujung bentrokan dengan pihak kepolisian. Selain pelonggaran pembatasan di dua kota terbesar China tersebut, pejabat di Zhengzhou, lokasi pabrik besar Foxconn yang membuat iPhone Apple juga mengumumkan dimulainya kembali bisnis secara "tertib", termasuk supermarket, pusat kebugaran dan restoran. Pelonggaran pembatasan menyusul sinyal penurunan kasus Covid dalam 2 hari berturut-turut, turut meningkatkan optimisme pemulihan ekonomi serta permintaan bahan bakar di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.
Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, AS pada hari Rabu mengomentari kebuntuan yang terjadi dalam pembicaraan pemimpin negara-negara Uni Eropa (UE) terkait batas harga untuk Rusia, dengan menekankan bahwa batas harga yang lebih rendah dari kisaran $65-$70 per barel adalah harga yang belum termasuk transportasi dan biaya lain, sehingga usulan tersebut harus dipikirkan lebih matang. Komentar dari AS tersebut berpotensi mendorong UE untuk segera mencapai kesepakatan terkait batas harga untuk minyak Rusia.
Sentimen positif lainnya datang dari laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan stok minyak mentah AS untuk pekan yang berakhir 25 November merosot turun sebesar 12.58 juta barel, jauh melebihi prediksi awal yang memperkirakan penurunan sebesar 2.76 juta barel. Penurunan tersebut sekaligus menandai penurunan terbesar sejak tahun 2019. Laporan EIA itu mengindikasikan permintaan yang sedang kuat di pasar energi AS.
Sementara itu, pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk merilis tambahan minyak untuk pemanas saat musim dingin semakin dekat dan ketidakpastian atas harga pasar memburuk, menurut empat orang yang mengetahui masalah tersebut. Saat ini, AS memiliki sekitar 1 juta barel minyak pemanas, dan untuk stok minyak pemanas telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, namun masih sekitar 10% di bawah rata-rata lima tahun, ungkap data terbaru dari EIA. Selain itu, mempertimbangkan potensi lonjakan harga saat berlakunya embargo dan batas harga minyak Rusia, dua pejabat senior administrasi mengatakan opsi tetap terbuka untuk merisilis tambahan minyak dari cadangan pada awal 2023.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
20:30 | USA - Continuing Jobless Claims |
| 1573K | 1551K |
20:30 | USA - Initial Jobless Claims |
| 235K | 240K |
20:30 | USA - Core PCE Price Index MoM |
| 0.3% | 0.5% |
21:45 | USA - S&P Global Manufacturing PMI Final |
| 47.6 | 50.4 |
22:00 | USA - ISM Manufacturing PMI |
| 49.8 | 50.2 |
22:00 | USA - Construction Spending MoM |
| -0.3% | 0.2% |