| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.02070 | 0.02% |
GBPUSD | 1.17140 | 0.03% |
AUDUSD | 0.66180 | 0.09% |
NZDUSD | 0.60210 | 0.07% |
USDJPY | 140.990 | -0.03% |
USDCHF | 0.96350 | -0.04% |
USDCAD | 1.33180 | -0.03% |
GOLDUD | 1,754.000 | 0.21% |
COFU | 86.27 | 0.42% |
USD/IDR | 15,540 | -0.06% |
Jumat, 11 November 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau mengalami koreksi menguat didukung oleh potensi masalah baru yang dipicu oleh rencana batas harga terhadap Rusia, dan berita mengenai pembangunan rudal Iran. Meski demikian, penegasan China atas kebijakan penanganan Covid, serta potensi pelonggaran transaksi energi dengan Rusia membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Rencana batas harga terhadap minyak Rusia yang akan dijalankan negara G7 dan Uni Eropa (UE) pada 5 Desember mendatang berpotensi menciptakan masalah logistik dan bahaya lingkungan. Dalam rencana yang melibatkan jasa asuransi pengapalan itu, terdapat skenario bagi pihak asuransi untuk menarik perlindungan atas kargo jika dalam perjalanan di laut, ditemukan bahwa minyak Rusia ditransaksikan diatas batas harga. Penolakan pembeli untuk menerima kargo bermasalah itu akan memaksa kapal tanker bermuatan minyak dibiarkan terdampar di lepas pantai, yang sekaligus memicu kekhawatiran akan masalah keamanan dan risiko tumpahan minyak di negara-negara dekat tanker terdampar tersebut, ungkap dua eksekutif senior industri minyak pada hari Kamis.
Sentimen positif juga datang dari Iran yang mengatakan telah membangun rudal balistik hipersonik, ungkap komandan Amir Ali Hajizadeh yang dikutip oleh kantor berita resmi Tasnim pada hari Kamis. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan situasi keamanan di wilayah Timur Tengah dan sekaligus berpotensi membuat tensi antara AS dan Iran kembali meningkat.
Sementara itu, China menyatakan tidak akan melonggarkan kebijakan Covid saat ini, tetapi akan terus meningkatkan langkah-langkah pengendalian yang telah dijalankan, ungkap badan kepemimpinan baru China pada hari Kamis. Komite Kesehatan Nasional China melaporkan total angka infeksi baru di China melonjak hingga melampaui 10,000 kasus, tepatnya 10,729 kasus pada 10 November, dibanding 9,005 kasus pada sehari sebelumnya.
Turut membebani pergerakan harga, AS sedang membahas kemungkinan untuk mengizinkan beberapa transaksi terkait energi dengan beberapa entitas Rusia hingga 14 Mei mendatang, ungkap pernyataan dari Departemen Keuangan AS pada hari Kamis. Berita tersebut mengindikasikan potensi bagi Rusia untuk tetap memasok minyak ke pasar global dan meredam kekhawatiran akan penghentian pasokan dari Rusia akibat pemberlakuan embargo.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $83 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
24hr | USA - Veterans Day |
|
|
|