Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Melambung Dipicu Tanggapan AS Atas Proposal Nuklir Iran
Minyak Melambung Dipicu Tanggapan AS Atas Proposal Nuklir Iran
Thursday, 25 August 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.99650

0.23%

GBPUSD

1.18000

0.19%

AUDUSD

0.69080

0.51%

NZDUSD

0.61860

0.32%

USDJPY

137.100

-0.28%

USDCHF

0.96640

-0.25%

USDCAD

1.29650

-0.16%

GOLDUD

1751.000

0.30%

COFU

95.35

0.13%

USD/IDR

14820

0.10%

Fokus Crude Oil:

  1. AS tolak semua persyaratan tambahan yang diminta Iran dalam proposal negosiasi nuklir.
  2. Ekonomi terbesar pertama Eropa bersiap hadapi krisis pasokan batu bara dan minyak, ungkap dokumen Kementerian Ekonomi Jerman.

***************************************************************

Kamis, 25 Agustus 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish didukung oleh sentimen utama dari tanggapan terbaru AS atas proposal final negosiasi nuklir Iran. Selain itu, krisis energi di Eropa yang semakin terasa serta laporan EIA turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut.

Setelah sinyal positif arah negosiasi nuklir dalam beberapa hari terakhir, AS pada hari Rabu memberikan tanggapan atas draft final proposal yang diajukan oleh Uni Eropa (UE), yang isinya menyatakan bahwa AS menolak semua persyaratan tambahan yang diminta oleh Iran dalam proposal tersebut. AS juga menambahkan bahwa Iran tidak boleh memperkaya uranium di luar tingkat kemurnian 4% serta mendesak Iran untuk mencabut pembatasan apa pun pada inspeksi internasional. Tanggapan dari AS tersebut mengisyaratkan kemunduran dalam negosiasi, yang sekaligus meredupkan potensi Iran untuk dapat kembali mengekspor minyaknya dengan kapasitas maksimal dalam waktu dekat.

Dari Eropa dilaporkan bahwa Jerman yang menjadi ekonomi terbesar pertama di Uni Eropa (UE) kemungkinan besar akan dilanda krisis pasokan batu bara untuk pembangkit listrik di musim gugur dan musim dingin mendatang akibat tingkat air yang rendah di sungai Rhine, ungkap dokumen dibuat yang dibuat oleh Kementerian Ekonomi Jerman. Selain itu, pasokan minyak di wilayah timur laut juga dapat menghadapi masalah, dipicu oleh kilang Schwedt dan Leuna yang hanya dapat beroperasi pada kapasitas 75% karena kekurangan kapasitas angkutan kereta api sebagai transportasi pengangkut.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah dalam sepekan merosot turun sebesar 3.28 juta barel, jauh lebih besar dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 933 ribu barel. Untuk stok bensin turun tipis sebesar 27 ribu barel, lebih rendah dari prediksi yang memperkirakan penurunan sebesar 1.46 juta barel. Penurunan stok minyak serta bensin tersebut mengindikasikan permintaan yang kuat di pasar energi AS.

Sementara itu, cuaca panas ekstrem yang melanda China baru-baru ini menambah kekhawatiran akan pemulihan ekonomi China yang juga tengah menghadapi kebangkitan kasus Covid. Meskipun badan pemantau cuaca China telah menurunkan level siaga panas mulai Selasa lalu, namun suhu diperkirakan masih akan melebihi 40 Celcius di provinsi Chongqing, Sichuan dan bagian lain dari delta Yangtze hingga akhir pekan.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $100 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - GDP Growth Rate QoQ 2nd Est

 

-0.8%

-1.6%

19:30

USA - Continuing Jobless Claims

 

1442K

1437K

19:30

USA - Initial Jobless Claims

 

253K

250K

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788