| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.14070 | 0.10% |
GBPUSD | 1.36450 | 0.08% |
AUDUSD | 0.72080 | 0.17% |
NZDUSD | 0.68050 | -0.03% |
USDJPY | 114.620 | -0.13% |
USDCHF | 0.91380 | -0.05% |
USDCAD | 1.25140 | -0.18% |
GOLDUD | 1819.300 | 0.13% |
COFR | 1197492 | 0.24% |
USD/IDR | 14295 | 0.10% |
Selasa, 18 Januari 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak menguat didukung oleh sinyal OPEC+ untuk tidak menambah pasokan lebih lanjut sehingga berpotensi membuat pasokan global tetap ketat. Meski demikian, ancaman penurunan permintaan yang didorong oleh pengetatan kegiatan perjalanan akibat lonjakan Omicron membatasi pergerakan harga minyak lebih lanjut.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman pada hari Senin mengatakan bahwa OPEC+ telah melakukan banyak hal dalam upaya menstabilkan pasar energi global. Selain itu, Pangeran Abdulaziz juga menambahkan bahwa rencana AS untuk melepaskan pasokan dari cadangan minyak strategis merupakan hak prerogatif AS. Dari pernyataan tersebut semakin menguatkan keyakinan bahwa OPEC+ tidak menambah lebih banyak pasokan dalam pertemuan pada 2 Februari mendatang, terlebih dengan adanya rencana pelepasan cadangan stok minyak oleh negara-negara konsumen utama serta pulihnya produksi Libya ke level 1.2 juta bph dari posisi pekan lalu di level sekitar 900,000 bph.
Turut mendukung pergerakan harga minyak, CEO Moderna Inc, Stephane Bancel pada hari Senin mengumumkan bahwa kandidat untuk vaksin khusus Omicron akan memulai pengujian klinis dalam beberapa minggu ke depan dan diharapkan data hasil uji klinis akan tersedia sekitar bulan Maret untuk dibagikan dengan regulator AS. Pengumuman dari Moderna tersebut memberikan harapan dalam upaya mengatasi lonjakan penyebaran varian Omicron saat ini.
Sementara itu, lonjakan Omicron yang terjadi mendekati musim liburan Tahun Baru Imlek mendorong beberapa kota di China menerapkan kewaspadaan tinggi yang berujung pada pembatasan ketat terhadap aktifitas perjalanan. Otoritas kesehatan China pada hari Senin melaporkan 163 infeksi lokal, naik dari 65 kasus pada hari sebelumnya. Di hari yang sama, Regulator penerbangan China menangguhkan dua penerbangan dari AS karena alasan Covid-19. Kondisi tersebut memicu potensi penurunan permintaan bahan bakar di negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,215,000 - 1,235,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,170,000 - 1,150,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
20:30 | USA - NY Empire State Manufacturing Index |
| 25.7 | 31.9 | |||||
22:00 | USA - NAHB Housing Market Index |
| 84 | 84 |