| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.08610 | 0.06% |
GBPUSD | 1.27300 | 0.05% |
AUDUSD | 0.64800 | 0.12% |
NZDUSD | 0.59700 | 0.13% |
USDJPY | 144.820 | -0.03% |
USDCHF | 0.87800 | -0.05% |
USDCAD | 1.35220 | -0.04% |
GOLDUD | 1,912.900 | 0.31% |
COFU | 78.57 | -0.08% |
USD/IDR | 15,240 | 0.10% |
Kamis, 24 Agustus 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau masih bergerak lesu dibebani oleh sentimen pasca rencana Iran untuk menaikkan produksi secara drastis pada akhir September ini, serta ditambah dengan situasi di jalur pelayaran di Selat Bosphoris yang kembali normal. Meski demikian, harapan bahwa Saudi akan melanjutkan pengurangan produksi hingga bulan Oktober serta laporan stok EIA.
Di tengah isyarat aliansi OPEC+ untuk tetap membatasi produksinya demi menjaga kestabilan harga di pasar, Iran justru memilih untuk meningkatkan pasokan menjadi 3.4 juta bph pada akhir September tahun ini, ujar Menteri Perminyakan Javad Owji pada hari Rabu. Pernyataan tersebut dilontarkan Iran pasca ekspor minyak ke China untuk 20 hari pertama bulan Agustus mencapai 2.2 juta bph, yang merupakan rekor baru ekspor bulanan. Dikhawatirkan, jika rencana Iran terealisasi, maka akan mempersulit upaya OPEC+ untuk tetap mempertahankan kebijakan pemangkasan produksinya saat ini.
Sentimen negatif lainnya datang dari situasi jalur pelayaran di Selat Bosphorus Turki yang kembali dilanjutkan pada pukul 08.20 GMT hari Rabu, setelah sebelumnya sempat ditangguhkan akibat kapal tanker Guanyin berbendera Liberia yang membawa muatan bahan bakar diesel dan minyak gas mengalami kerusakan mesin kapal di pintu masuk utara selat tersebut, ungkap agen pelayaran Tribeca.
Sementara itu, Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan pasokan minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel yang telah dilakukan selama bulan ketiga berturut-turut hingga ke bulan Oktober, ungkap lima analis dari Wall Street pada hari Rabu. Perkiraan tersebut sejalan dengan proyeksi sebelumnya dari IEA yang melihat potensi kekurangan minyak sekitar 1.7 juta bph selama paruh kedua tahun ini.
Dari sisi persediaan minyak dilaporkan bahwa stok minyak mentah AS dalam sepekan turun sebesar 6.14 juta barel, jauh melebihi prediksi awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 2.85 juta barel untuk pekan yang berakhir 18 Agustus.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $82 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - Durable Goods Orders MoM |
| -4.0% | 4.7% |
19:30 | USA - Continuing Jobless Claims |
| 1708K | 1716K |
19:30 | USA - Initial Jobless Claims |
| 240K | 239K |