Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Kembali Melesat Terdongkrak Efek Embargo Produk Energi Rusia
Minyak Kembali Melesat Terdongkrak Efek Embargo Produk Energi Rusia
Wednesday, 09 March 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.09010

0.16%

GBPUSD

1.30990

0.10%

AUDUSD

0.72660

0.12%

NZDUSD

0.68060

-0.01%

USDJPY

115.660

0.16%

USDCHF

0.92920

0.01%

USDCAD

1.28800

-0.01%

GOLDUD

2052.400

-0.19%

COFU

124.66

0.96%

USD/IDR

14340

0.21%

Fokus Crude Oil:

  1. AS dan Inggris resmi nyatakan embargo impor produk energi Rusia.
  2. Saudi dan UEA tolak seruan AS agar OPEC dapat menambah lebih banyak pasokan.

***************************************************************

Rabu, 09 Maret 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau kembali bergerak bullish dipicu oleh efek dari AS dan Inggris yang menyatakan secara resmi untuk melarang impor produk energi Rusia, serta ditambah dengan sinyal OPEC untuk tidak menambah lebih banyak pasokan. Di sisi lain, rencana pelonggaran sanksi terhadap Venezuela serta potensi kembalinya barel Iran ke pasar membatasi kenaikan harga lebih lanjut.

Presiden Joe Biden pada hari Selasa secara resmi mengumumkan bahwa AS siap untuk segera memberlakukan larangan impor energi Rusia yang mencakup minyak, gas alam cair dan batu bara. Di hari yang sama, Inggris juga mengumumkan larangan impor secara bertahap pada akhir tahun, namun terbatas untuk minyak Rusia, sementara gas alam dan batu bara masih dikecualikan. Dampak dari embargo tersebut mulai terlihat dari pedagang yang sebagian besar menghindari pembelian minyak Rusia. Salah satu grup perusahaan raksasa minyak dan gas, Shell plc pada hari Selasa mengumumkan akan berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot dan tidak akan memperbarui kontrak berjangkanya.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan UEA Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan dilaporkan menolak menerima panggilan telepon dari Presiden Joe Biden, ungkap seorang pejabat AS pada hari Selasa. Sumber yang sama juga menambahkan bahwa Biden berencana untuk melakukan perjalanan ke Riyadh dan Abu Dhabi dalam beberapa pekan mendatang dalam upaya melobi kedua pemimpin de facto OPEC agar dapat menambah lebih banyak pasokan ke pasar untuk mengimbangi potensi pengurangan pasokan minyak Rusia.

Dalam upaya menemukan pengganti pasokan energi Rusia, AS dikabarkan berencana untuk melonggarkan sanksi terhadap Venezuela dengan ketentuan bahwa setiap relaksasi dalam sanksi AS akan tergantung pada pengiriman minyak Venezuela langsung ke AS, ungkap sumber yang mengetahui masalah itu pada hari Selasa. Para pejabat AS dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada hari Sabtu untuk membahas masalah tersebut lebih lanjut.

Sementara itu, pembicaraan terkait negosiasi nuklir Iran dijadwalkan akan dilanjutkan kembali pada Rabu pagi di Wina. Melihat dari urgensi AS untuk segera mendapatkan pengganti pasokan energi Rusia serta ditambah dengan desakan dari pengawas nuklir PBB, maka sangat besar potensi AS untuk memenuhi permintaan Iran sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan nuklir tersebut. Di sisi lain, dengan tercapainya negosiasi nuklir maka Iran dapat kembali meningkatkan ekspornya ke level sebelum sanksi yaitu sebesar 1 juta hingga 1.3 juta bph dalam waktu tiga hingga enam bulan.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $130 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $120 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:30

USA - EIA Crude Oil Domestic Production

 

N/A

11.6M

22:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-0.657M

-2.597M

22:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-2.105M

-0.468M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788