Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Kembali Bullish Seiring Melonjaknya Aktifitas Perjalanan China
Minyak Kembali Bullish Seiring Melonjaknya Aktifitas Perjalanan China
Monday, 09 January 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.06350

0.32%

GBPUSD

1.20920

0.30%

AUDUSD

0.68750

0.45%

NZDUSD

0.63380

0.60%

USDJPY

131.920

-0.24%

USDCHF

0.92740

-0.15%

USDCAD

1.34420

-0.26%

GOLDUD

1,865.000

0.61%

COFU

73.47

1.43%

USD/IDR

15,560

0.00%

Fokus Crude Oil:

  • China resmi buka perbatasan, aktifitas perjalanan diharapkan melonjak dua kali lipat.
  • Departemen Energi AS tolak usulan pengisian kembali stok minyak di cadangan darurat negara.

***************************************************************

Senin, 09 Januari 2023 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau kembali bullish di dukung oleh sentimen dari melonjaknya aktifitas perjalanan di China menyusul pembukaan kembali perbatasan, yang ikut meningkatkan prospek permintaan bahan bakar di negara konsumen minyak terbesar kedua dunia tersebut.

China pada hari Minggu kembali mengeluarkan paspor dan visa perjalanan untuk penduduk daratan, dan visa biasa dan izin tinggal untuk orang asing, menyusul pembukaan perbatasan secara resmi pada hari Sabtu, bersamaan dengan dimulainya "Chun Yun - 春运". Sebelum pandemi, "Chun Yun" merupakan aktifitas perjalanan tahunan terbesar di dunia, yang dimulai pada 15 hari sebelum Tahun Baru Imlek dan berlangsung selama 40 hari (biasanya dari pertengahan Januari hingga akhir Februari). Diperkirakan sekitar 2 miliar perjalanan akan terjadi pada musim ini, atau hampir dua kali lipat dari tahun lalu, dan pulih hingga 70% dari level 2019, ungkap pernyataan resmi pemerintah.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, Departemen Keuangan AS pada hari Jumat menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran yang menargetkan enam eksekutif dan anggota dewan Industri Penerbangan Qods Iran (QAI), juga dikenal sebagai Industri Desain dan Manufaktur Pesawat Ringan. Sanksi terbaru dari AS tersebut memberikan tekanan lebih lanjut terhadap perekonomian Iran yang saat ini masih dibayangi oleh sanksi sebelumnya dari AS, yang sekaligus berpotensi membuat pasar energi Iran ikut terbebani.

Sementara itu, Departemen Energi AS dilaporkan telah menolak usulan untuk mengisi kembali stok di Cadangan Minyak Strategis, yang rencananya untuk gelombang pertama pengisian akan dilakukan pada bulan Februari, ungkap juru bicara Departemen Energi pada akhir pekan lalu. Padahal, Presiden Joe Biden mengatakan akan membeli kembali minyak untuk mengisi kembali stok saat harga minyak mencapai sekitar $70 per barel. Berita tersebut meredupkan harapan akan peningkatan permintaan AS dalam waktu dekat, namun di saat yang sama juga memicu kekhawatiran akan keamanan stok minyak di cadangan darurat yang saat ini telah menyentuh level terendah sejak 1984.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $78 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $71 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

23:00

USA - Consumer Inflation Expectations

 

5.2%

5.2%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788