| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.08540 | -0.04% |
GBPUSD | 1.24510 | -0.06% |
AUDUSD | 0.66350 | -0.11% |
NZDUSD | 0.61800 | -0.15% |
USDJPY | 135.600 | 0.21% |
USDCHF | 0.89670 | 0.10% |
USDCAD | 1.35630 | -0.07% |
GOLDUD | 2,011.470 | 0.32% |
COFU | 70.04 | -0.37% |
USD/IDR | 14,780 | 0.20% |
Senin, 15 Mei 2023 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak pada tren bearish dibebani oleh beberapa sentimen negatif antara lain potensi OPEC+ untuk tidak mengurangi output lebih lanjut, kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi China, serta isyarat kerjasama AS dengan UE untuk menargetkan China.
OPEC dan sekutunya diharapkan tidak akan mengurangi produksi lebih lanjut pada pertemuan bulan Juni nanti, kata menteri perminyakan Irak, Hayan Abdel-Ghani, pada hari Jumat. Abdel-Ghani juga menambahkan bahwa Irak tidak akan dapat mengurangi output minyak lebih jauh dari yang dilakukan saat ini. Irak sendiri telah berkomitmen untuk memangkas produksinya secara sukarela sebesar 211 ribu bph yang dimulai sejak bulan Mei dan akan terus berlanjut hingga akhir 2023.
Sentimen negatif lainnya datang dari keputusan bank sentral China yang pada hari Senin memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman untuk jangka menengah satu tahun senilai 125 milyar yuan ($18.08 miliar), dan untuk beberapa lembaga keuangan tidak berubah di level 2.75 persen. Keputusan bank sentral China itu memicu keraguan di pasar akan situasi pemulihan ekonomi di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.
Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, AS dan Uni Eropa (UE) berjanji akan bersama melakukan tindakan balasan terhadap China atas praktik non-pasar dan berkoordinasi untuk mengontrol ekspor semikonduktor dan barang lainnya pada pertemuan tanggal 30 - 31 Mei ini. Selain itu, kedua negara itu juga mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan G7 untuk mengoordinasikan tindakan guna menangkal tindakan pemaksaan ekonomi, seperti pembatasan perdagangan yang menurut UE telah diberlakukan China terhadap anggota UE, Lituania.
Sementara itu, para pemimpin G7 berencana untuk memperketat sanksi terhadap Rusia pada pertemuan puncak mereka di Jepang tanggal 19 - 21 Mei, yang rencananya akan menargetkan sektor energi dan ekspor guna membantu menghentikan invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina, kata para pejabat yang mengetahui langsung diskusi tersebut.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $72 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $68 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - NY Empire State Manufacturing Index |
| -3.7 | 10.8 |
19:45 | USA - Fed Bostic Speech |
|
|
|
20:15 | USA - Fed Kashkari Speech |
|
|
|
23:30 | USA - Fed Barkin Speech |
|
|
|