| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.14270 | -0.24% |
GBPUSD | 1.35520 | -0.01% |
AUDUSD | 0.71650 | -0.27% |
NZDUSD | 0.66690 | -0.24% |
USDJPY | 116.000 | 0.03% |
USDCHF | 0.92470 | 0.15% |
USDCAD | 1.27170 | 0.10% |
GOLDUD | 1826.300 | 0.02% |
COFR | 1290600 | -0.06% |
USD/IDR | 14340 | 0.07% |
Jumat, 11 Februari 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak terkonsolidasi dibebani oleh jaminan pasokan Aramco serta potensi tambahan pasokan minyak dari Iran. Meski demikian, tensi Eropa timur yang masih memanas serta proyeksi permintaan dari OPEC memberikan dukungan pada pasar minyak dan membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Saudi Aramco dilaporkan telah memberikan jaminan pasokan minyak penuh untuk bulan Maret pada setidaknya enam pembeli Asia, ungkap sumber yang dikutip oleh Reuters pada hari Jumat. Jaminan dari Aramco tersebut meredakan kekhawatiran akan ancaman kekurangan pasokan terutama di Asia.
Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, ekspor minyak Iran dilaporkan telah meningkat menjadi lebih dari 1 juta barel pada bulan Desember lalu, yang sekaligus merupakan level tertinggi dalam hampir 3 tahun, ungkap data dari perusahaan pelacakan minyak, Petro Logistics. Dengan adanya sinyal positif negosiasi nuklir baru-baru ini yang menunjukkan kemajuan, turut meningkatkan potensi akan tambahan pasokan minyak dari Iran sebesar 2.5 juta barel, level terakhir pada 2018 sebelum pemberlakuan sanksi AS.
Sementara itu dukungan pada pasar minyak datang dari tensi antara Rusia dengan negara barat yang kian memanas. Rusia dilaporkan telah mengadakan latihan militer di Belarus dan Laut Hitam, dekat pantai selatan Ukraina. Selain itu, jumlah pasukan Rusia di dekat perbatasan Rusia menunjukkan peningkatan, yang sekaligus mengindikasikan potensi perang sewaktu-waktu di wilayah Eropa timur tersebut, ungkap pernyataan dari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Kamis. Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis menghimbau warga AS yang berada di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut karena meningkatnya ancaman aksi militer Rusia.
Turut mendukung harga minyak, OPEC pada hari Kamis mengatakan bahwa permintaan minyak berpotensi meningkat lebih tajam tahun ini karena ekonomi global mencatatkan pemulihan yang kuat. Diperkirakan permintaan minyak dunia akan naik 4.15 juta bph tahun ini, dan konsumsi global diperkirakan akan melampaui 100 juta bph pada kuartal ketiga nanti.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,305,000 - 1,325,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,265,000 - 1,245,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
22:00 | USA - Michigan Consumer Sentiment Prel |
| 67.5 | 67.2 | |||||
22:00 | USA - Fed Monetary Policy Report |
|
|
|