Home
>
News
>
Publication
>
Laporan Persediaan Minyak yang Meningkat Menekan Harga Minyak
Laporan Persediaan Minyak yang Meningkat Menekan Harga Minyak
Monday, 05 June 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0710

-0.08%

GBPUSD

1.2456

-0.18%

AUDUSD

0.6600

-0.15%

NZDUSD

0.6050

-0.17%

USDJPY

139.97

0.10%

USDCHF

0.9080

0.21%

USDCAD

1.3431

0.05%

GOLDUD

1946.99

-0.09%

COFU

75.03

-3.71%

USD/IDR

14870

0.07%

Fokus Crude Oil:

  • Produksi Arab Saudi turun menjadi 9 juta barel per hari (bpd) pada Juli.
  • OPEC+ memperpanjang pemotongan hingga 2024.

***************************************************************

Senin, 5 Juni 2023 Pergerakan harga minyak mentah mengalami penurunan pada pagi ini ke level $75.03 per barel di tengah rilisnya data Crude Oil Inventories yang meningkat dan pengekspor utama dunia Arab Saudi berjanji untuk memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari mulai Juli. 

Sentimen negatif  datang dari dirilisnya data Crude Oil Inventories oleh departemen Energy Information Administration yang menunjukkan naiknya persediaan minyak mentah. Persediaan minyak mentah komersial AS (tidak termasuk yang ada di Cadangan Minyak Strategis) meningkat sebesar 4,5 juta barel dari minggu sebelumnya yang berada di angka -12,5 juta barel. meningkatnya persediaan minyak mentah AS membuat harga minyak melemah. Selain itu kinerja Greenback yang positif pada perdagangan pagi ini turut membebani harga minyak setelah data NFP AS yang optimis, ekonomi AS menambahkan 339 ribu pekerjaan baru di bulan Mei. Estimasi konsensus adalah penambahan 190 ribu pekerjaan dan jauh diatas kenaikan bulan sebelumnya 294 ribu. Pelaku pasar menilai pasar tenaga kerja AS masih ketat yang membuat inflasi masih memanas, sehingga pelaku pasar berekspektasi pada pertimbangan The Fed dalam menaikan suku bunga pada rapat FOMC kedepan.

Adanya sentimen positif yang dapat mendorong harga minyak, dalam berita yang beredar Arab saudi terlihat melakukan pemotongan produksi secara besar-besaran sekitar 1 juta per barel pada bulan Juli, dimana pada perdagangan sebelumnya, Kementerian Energi Saudi mengatakan produksi negara itu akan turun menjadi 9 juta barel per hari (bpd) pada Juli dari sekitar 10 juta bpd pada Mei, pengurangan terbesar dalam beberapa tahun di tengah kesepakatan OPEC+ yang lebih luas untuk membatasi pasokan hingga 2024. Perlu diingat bahwa, OPEC+ telah melakukan pemotongan sebesar 3,66 juta barel per hari, sebesar 3,6% dari permintaan global, termasuk 2 juta barel per hari yang disepakati tahun lalu dan pemotongan sukarela sebesar 1,66 juta barel per hari yang disepakati pada bulan April. Pemotongan sebesar 3,66 juta barel per hari berlaku hingga akhir 2023 dan pada hari Minggu, OPEC+ telah mencapai kesepakatan baru dengan memperpanjang hingga akhir 2024 ditambah dengan mengurangi target produksi keseluruhan dari tahun 2024 dengan total lebih lanjut sebesar 1,4 juta barel per hari (bpd) dan menyepakati target produksi baru sebesar 40,46 juta barel per hari (juta barel/hari) mulai tahun 2024.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $75.51 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $71.81 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USD - Final Services PMI

-

55.1

55.1

21:00

USD - ISM Services PMI

-

52.6

51.9

21:00

USD - Factory Orders m/m

-

0.8%

0.9%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788