| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.13120 | 0.04% |
GBPUSD | 1.35540 | -0.07% |
AUDUSD | 0.72190 | -0.24% |
NZDUSD | 0.67920 | -0.18% |
USDJPY | 116.100 | -0.20% |
USDCHF | 0.91720 | -0.01% |
USDCAD | 1.27550 | 0.13% |
GOLDUD | 1809.560 | -0.03% |
COFR | 1111329 | -0.13% |
USD/IDR | 14388 | 0.03% |
Kamis, 6 Januari 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi dibebani oleh data negatif pasar minyak AS serta ancaman penurunan permintaan bahan bakar yang dipicu oleh meningkatnya penyebaran Omicron, terutama di negara konsumen utama minyak seperti China dan India.
Dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS dalam sepekan berada di level 11.8 juta barel atau tidak mengalami perubahan dibanding pekan lalu. Sementara untuk stok minyak mentah turun sebesar 2.14 juta barel, lebih rendah dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 3.28 juta barel. Dan untuk stok bensin melonjak naik sebesar 10.13 juta barel, jauh melebihi prediksi awal yang memperkirakan kenaikan sebesar 1.78 juta barel. Laporan EIA tersebut mengindikasikan bahwa permintaan yang sedang lesu di pasar minyak AS.
Turut membebani pergerakan harga minyak, bandara Xian di China menangguhkan semua penerbangan internasional maupun domestik mulai 5 Januari hingga pemberitahuan lebih lanjut, ungkap kantor berita resmi China, Xinhua pada hari Kamis. Berita tersebut mengindikasikan penurunan aktifitas perjalanan yang berdampak negatif pada permintaan bahan bakar.
Di India, otoritas kesehatan pada hari Rabu melaporkan kasus kematian pertama akibat varian Omicron, dan menambahkan saat ini total infeksi telah melonjak menjadi 58,097 kasus dalam empat hari terakhir, dimana infeksi akibat varian Omicron meningkat menjadi lebih dari 2,000 kasus hanya dalam kurun waktu lebih dari sebulan sejak kasus pertama terdeteksi. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan diberlakukannya kembali pembatasan yang lebih ketat yang akan berdampak pada permintaan bahan bakar di negara konsumen minyak terbesar ketiga dunia tersebut.
Sementara itu dukungan untuk harga minyak datang dari keputusan pemerintah Kazakhstan pada hari Rabu yang secara resmi mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu di Almaty, kota terbesar di negara itu, pasca aksi unjuk rasa atas kenaikan harga bensin berubah menjadi aksi kekerasan. Kazakhstan sendiri merupakan negara anggota sekutu OPEC yang berkontribusi terhadap sekitar 2% dari produksi minyak mentah global, sehingga gangguan terhadap sektor minyak negara itu dapat berpengaruh pada pasokan dari OPEC+, terlebih saat ini beberapa negara anggota utama OPEC seperti Libya, Angola dan Nigeria juga sedang mengalami gangguan produksi.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,130,000 - 1,155,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,095,000 - 1,075,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
20:30 | USA - Unemployment Claims |
| 199K | 198K | |||||
22:00 | USA - ISM Services PMI |
| 67.0 | 69.1 | |||||
22:00 | USA - Factory Orders MoM |
| 1.5% | 1.0% |