Home
>
News
>
Publication
>
Komitmen AS Terapkan Batas Harga Dukung Minyak Kembali Menguat
Komitmen AS Terapkan Batas Harga Dukung Minyak Kembali Menguat
Friday, 18 November 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.03650

-0.05%

GBPUSD

1.19180

-0.03%

AUDUSD

0.66900

-0.25%

NZDUSD

0.61560

-0.23%

USDJPY

139.830

0.04%

USDCHF

0.95120

-0.04%

USDCAD

1.33250

0.16%

GOLDUD

1,760.500

-0.26%

COFU

81.86

0.49%

USD/IDR

15,685

0.03%

Fokus Crude Oil:

  1. AS berencana rilis panduan terkait batasan harga minyak Rusia dalam beberapa hari kedepan.
  2. Infeksi Covid capai level tertinggi sejak April, kota Guangzhou akan bangun rumah sakit darurat dan tempat karantina.

***************************************************************

Jumat, 18 November 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau mengalami koreksi naik didukung oleh sentimen dari sinyal keseriusan AS untuk menerapkan batasan harga minyak Rusia, dan penjatuhan sanksi terbaru terhadap Iran yang menargetkan perusahaan minyak dan gas. Meski demikian, infeksi Covid di China yang telah menyentuh rekor tertinggi sejak April serta isyarat perlambatan permintaan dari negara importir minyak utama membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Pemerintah AS berencana merilis panduan yang lebih jelas mengenai batasan harga minyak Rusia dalam beberapa hari kedepan, dan siap untuk beberapa potensi ganjalan yang mungkin akan ditemui saat pemberlakuannya pada 5 Desember mendatang, ungkap seorang pejabat Departemen Luar Negeri pada hari Kamis. Sebelumnya, pada bulan November ini, negara Barat dan sekutunya telah menyepakati untuk menetapkan batas harga dengan besaran tetap untuk minyak Rusia, dan meminta semua negara yang ingin berpartisipasi agar menolak menerima kargo apabila ternyata harga di atas batas yang disepakati.

Masih dari AS, Departemen Keuangan AS pada hari Kamis menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran yang menargetkan 13 perusahaan minyak dan gas di berbagai negara, termasuk China, Hong Kong dan Uni Emirat Arab (UEA), dengan tuduhan telah memfasilitasi penjualan petrokimia Iran dan produk minyak Iran kepada pembeli di Asia Timur.

Sementara itu, kota Guangzhou di China selatan sedang mendirikan rumah sakit darurat dan tempat karantina dengan kapasitas hampir 250,000 tempat tidur untuk pasien Covid, ujar para pejabat kota pada hari Kamis, ketika total kasus Covid di China mencapai tingkat tertinggi sejak April. Komisi Kesehatan Nasional melaporkan angka infeksi harian baru di China mencapai 25,353 kasus pada 17 November, naik dari 23,276 kasus sehari sebelumnya. Perkembangan situasi Covid tersebut turut memicu kekhawatiran akan berdampak pada penurunan permintaan minyak akibat langkah-langkah pembatasan dan penguncian yang lebih ketat di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.

Turut membebani pergerakan harga, perusahaan kilang minyak di India terlihat mulai berhati-hati dalam membeli minyak Rusia, sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai mekanisme batas harga yang diinisiasi oleh G7. Reliance Industries Ltd yang merupakan perusahaan pengelola kompleks penyulingan terbesar dunia dan sekaligus pembeli utama minyak Rusia, belum melakukan pemesanan kargo untuk pemuatan setelah 5 Desember, ungkap sumber yang dikutip Reuters pada hari Kamis. Sebelumnya, perusahaan kilang di China telah mulai menurunkan impor minyak Rusia mulai bulan depan. Sehingga, dengan isyarat perlambatan impor dari India ini, maka berpotensi membebani permintaan minyak lebih lanjut, karena India sendiri merupakan negara importir sekaligus konsumen minyak terbesar ketiga dunia.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $85 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $78 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:00

USA - CB Leading Index MoM

 

-0.4%

-0.4%

22:00

USA - Existing Home Sales

 

4.38M

4.71M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788