Home
>
News
>
Publication
>
Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga AS dan Permintaan China Menekan Minyak
Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga AS dan Permintaan China Menekan Minyak
Tuesday, 29 August 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0812

0.18%

GBPUSD

1.2601

0.17%

AUDUSD

0.6423

0.26%

NZDUSD

0.5910

0.08%

USDJPY

146.53

-0.10%

USDCHF

0.8834

-0.07%

USDCAD

1.3596

-0.01%

GOLDUD

1919.23

0.14%

COFU 

79.98

-0.10%

USD/IDR

15270

-0.03%

Fokus Crude Oil:

  • Ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam Simposium Jackson Hole.
  • adai Tropis Idalia diperkirakan mengganggu produksi minyak.

***************************************************************

Selasa, 29 Agustus 2023 – Pergerakan harga minyak mentah mengalami penurunan pada pagi ini ke level $79.98 di tengah kekhawatiran akan tingkat pertumbuhan China, potensi kenaikan suku bunga AS yang dapat mengurangi permintaan minyak dan diimbangi kekhawatiran badai tropis Idalia. 

Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan dan bahwa kenaikan suku bunga berikutnya akan ditentukan oleh data. Powell juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dapat membuka jalan bagi kelanjutan siklus pengetatan untuk mendinginkan inflasi yang masih terlalu tinggi.

Perlambatan ekonomi di China pada perdagangan lalu masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar terhadap permintaan minyak karena China merupakan importir minyak terbesar di dunia. Fokus pasar saat ini menunggu langkah-langkah yang diambil China untuk meningkatkan perekonomiannya yang lesu dan mengamati IMP Manufaktur Caixin Tiongkok untuk bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Jumat dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai aktivitas bisnis di negara importir minyak terbesar di dunia tersebut. Angka ini diperkirakan naik dari 49,2 ke 49,3

Namun dari sisi pasokan, Badai Tropis Idalia melanda bagian barat Kuba pada hari Senin dan pasar menunggu potensi gangguan terhadap produksi minyak di Teluk Meksiko, dengan Idalia diperkirakan akan mendarat di Florida pada hari Rabu, menyebabkan kondisi cuaca ekstrem di sepanjang Teluk Meksiko dan berpotensi menyebabkan penghentian produksi di wilayah minyak tersebut. Wilayah ini menyumbang sekitar seperenam dari total produksi minyak di AS, dan gangguan apapun kemungkinan besar akan menyebabkan terbatasnya pasokan minyak mentah AS dalam jangka pendek. Pelaku pasar menilai hal ini dapat mendukung ketatnya pasokan global. Perlu diingat pasokan global sudah diperkirakan akan semakin ketat tahun ini menyusul pengurangan produksi besar-besaran yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Rusia.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $81.30 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76.50 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00

USD - CB Consumer Confidence

-

116

117.0

21:00

USD - JOLTS Job Openings

-

9.49M

9.58M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788