| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 0.99430 | -0.07% |
GBPUSD | 1.17750 | -0.04% |
AUDUSD | 0.68770 | 0.04% |
NZDUSD | 0.61650 | 0.34% |
USDJPY | 137.470 | 0.01% |
USDCHF | 0.96410 | 0.01% |
USDCAD | 1.30560 | 0.01% |
GOLDUD | 1735.000 | -0.17% |
COFU | 90.55 | 0.30% |
USD/IDR | 14885 | 0.10% |
Selasa, 23 Agustus 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish didorong oleh sentimen dari isyarat OPEC+ untuk melakukan pemangkasan produksi, serta ditambah dengan ancaman krisis energi di Eropa yang berpotensi semakin memburuk. Meski demikian, perkembangan positif negosiasi nuklir Iran membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
OPEC dan sekutunya siap untuk melakukan pemangkasan produksi dalam upaya mengatasi penurunan harga minyak baru-baru ini yang didorong oleh likuiditas pasar berjangka yang buruk dan kekhawatiran ekonomi makro, sementara dari sisi pasokan minyak mentah global secara fisik sangat ketat, ungkap Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman pada hari Senin. Abdulaziz juga menyatakan bahwa OPEC+ bertekad untuk membuat kesepakatan baru yang lebih efektif dari sebelumnya, setelah menyaksikan volatilitas berbahaya baru-baru ini mengganggu fungsi dasar pasar dan merusak stabilitas pasar minyak. Pernyataan dari Abdulaziz tersebut semakin menguatkan potensi OPEC+ untuk memperketat produksi ketika bertemu lagi pada 5 September nanti.
Kerusakan pada sistem pipa milik CPC (Caspian Pipeline Consortium) yang berpotensi memperparah krisis energi di Eropa juga turut mendukung pergerakan harga minyak lebih lanjut. CPC pada hari Senin mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengganti suku cadang pada dua jalur pipa yang terkena dampak dan sedang mencari vendor untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Namun, pihak CPC tidak merinci batas waktu untuk proses perbaikan tersebut. Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa satu jalur pipa yang masih aktif hanya dapat memasok kurang dari 70% kapasitas normal, sehingga permintaan pemuatan minyak harus dikurangi.
Sementara itu, AS menolak tuduhan dari Iran terkait penundaan proses untuk mencapai kesepakatan nuklir, dan menegaskan bahwa pihaknya sedang bekerja secepat mungkin untuk memberikan tanggapan atas usulan proposal yang diajukan oleh Uni Eropa (UE), ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada hari Senin. Kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell pada hari Senin optimis bahwa AS akan memberikan respon positif pada awal minggu ini, terlebih setelah Iran memberikan tanggapan yang masuk akal atas usulan proposal dari UE itu. Perkembangan situasi tersebut sekaligus meningkatkan potensi Iran untuk kembali memasok minyak ke pasar global dalam kapasitas normal.
Untuk indikator dalam waktu dekat yang dipantau oleh pasar adalah rilisnya laporan stok minyak AS dari grup industri American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa pukul 16:30 waktu setempat. Laporan API tersebut akan menjadi gambaran awal untuk melihat arah permintaan pasar, sebelum dirilisnya laporan stok versi pemerintah pada Rabu malam.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $95 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $85 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
20:45 | USA - Flash Services PMI |
| 49.8 | 47.3 |
20:45 | USA - Flash Manufacturing PMI |
| 51.8 | 52.2 |
21:00 | USA - New Home Sales |
| 574K | 590K |